Dy, mau curhat lagi, ah.
Barusan tadi serasa di langit, melihat awan yang indah dari atas ... lalu balik lagi. Wow, mimpi yang indah!
Iya, gara-gara ada pengumuman hasil ulangan ZQ. Kamu tahu apa itu? "Zusatzqualifikation" atau mata pelajaran yang membahas bagaimana kita sebagai anggota sebuah tim bisa bekerja dengan baik dan meningkatkan kualitas.
Kamu tahu, Dy? Gurunya cantik banget, modern dan baik hati. Dari pertama ketemu sudah bisa menebak "Ini guru pasti baik banget." Eh, betul. Aku dikasih nilai 2,5! Padahal sumpah, aku sudah mengira nilaiku bakal jatuh. Iya, nilai 4 gitu, deh. Namanya juga ulangan pakai bahasa Jerman inggil. Haduhhhh ... pusing, ah.
Waktu diumumkan dalam pertemuan empat mata di kelas online tadi, aku sempat teriak "OMG." Sambil mewek gitu, Dy. Iya, saking kaget dan bahagianya. Ih, melow banget, deh. Pokoknya lebih seru dari nangis waktu ngiris 2 kg bawang bombay, deh.
Lalu aku yang masih nggak percaya, tiba-tiba memeluk laptop. Maksud aku mau memeluk ibu guru tapi kan ibu guru di kota lain. Mana bisa? Ya udah, dipeluk lewat online. Guru yang mirip Sinead Connor itu bilang aku disuruh merayakan kemenangan ini dengan bermain salju sama anak-anak. Yaaaa ... anak-anak masih ngerjain PR. Lain kali, deh.
Kata perempuan yang penuh perhatian itu, beliau mengatakan bahwa mengerti semua maksud yang aku tulis di kertas. Intinya aku paham pelajaran dan pertanyaannya. Sudah, titik. Ia mengatakan juga bahwa dirinya berbeda dengan guru lain yang setrong banget, sulit cari angka bagus. Baginya, adalah kewajiban guru untuk memahami muridnya. Eaaa .. "princess" banget hatinya.
Huhuuuu ... tambah mewek, kan. Ada ya orang baik seperti bu guru? Tisu, mana tisu?
Lantas, aku utarakan juga perasaanku bahwa beliau berhasil mengangkat motivasiku yang sempet anjlog saat tahu ada nilai 4 yang diberikan guru wali kelas untuk pelajaran JUA, "Jugendarbeit." Itu lho, yang mata pelajaran ngapalin aturan UU Jerman untuk anak dan remaja. Malah kata pak guru, aku disuruh belajar bahasa Jerman lagi kayak anak SMA sini. Walah, turun pangkat banget, kann? Tapi memang Bahasa Jermanku jelek. Cuma dapat 3 dalam ulangan. Itu saja sudah ngegas rem blong.
Aku ingat banget, Dy, aku punya prinsip bahwa aku nggak sendiri di muka bumi ini. Ada Allah yang ada di sekitarku. Tuhan Yang Esa, yang memang pandai membahagiakan umatnya. Dan sebagai anak baik dan manis, aku juga merasakan kebahagiaan yang digariskan-Nya hari ini. Alhamdulillahhhh ... aku tadi sempat sujud syukur habis sholat. Lagi-lagi sambil mewek, Dy. Yailah ... nggak habis-habis kagetnya.
Padahal Dy, ya, menurutku, yang menentukan kesuksesan seseorang atau kebahagiaan manusia itu bukan dari nilai ulangan tapi dari bagaimana ia berkomunikasi dengan Tuhannya dan menjaga hubungan dengan sesama manusia sebagai makhluk sosial. Tanpa manusia lain aku tidak akan jadi manusia. Tanpa menjadi subyek aku tidak akan bertemu subyek yang lain. Butuh pengakuan dari manusia yang lain untuk menjadi manusia. Eaaaa....