Zoom mulai banyak dikenal orang sejak Corona merajalela. Istilahnya booming, gitu loh. Enggak di Indonesia, enggak di Jerman, enggak di Amerika ... di mana-mana, deh.
Sayangnya, ada rumor juga soal keamanan dan penyabotan data dan seterusnya yang serba negatif bikin orang takut ber-zoom ria. Apalagi boleh dikata zoom mampu menyedot pulsa, tapi tetap dipuja. Eaaaaa.
Teman-teman, saya tidak menyangka bahwa teknologi yang memungkinkan kita berkomunikasi dengan orang di seluruh dunia secara gratis atau berbayar itu sudah hadir sejak 2011. Itu adalah tahun di mana seorang keturunan China kelahiran Amerika, Eric Yuan yang berhasil menciptakan zoom dan merilis software -nya tahun 2013.
Terima kasih pada Eric yang telah menyambungkan kita semua. Keep it up, man!
Ngomong-ngomong, teman-teman sudah ikut berapa zoom? Pasti banyak, ya. Yang digelar di dalam maupun luar negeri. Yang pesertanya hanya puluhan sampai ratusan.
Dari yang ngobrol remeh-temeh sampai serius banget sampai keningnya dilipet tapi nggak paham-paham. Pokoknya sembari WFH atau santai saat weekend, enjoy saja dengan zoom. Rugi, lho kalau nggak pernah ikut di zaman now.
Selain itu, pernah nggak kalian memperhatikan, siapa saja narasumber yang dihadirkan panitia zoom tersebut?
- Menteri
- Duta besar
- Profesor
- Manager
- Artis (penyanyi/pemain film/model)
- CEO
- Direktur
- Founder
- Ketua/chairman
- Pengusaha/businessman
Yailahhh. Ada lagi?
Lalu, pernah nggak sih, terbersit keinginan salah satu atau salah dua dari kalian "Ih, jadi narsum kayaknya asyik, nih. Kapan, ya bisa jadi narasumber. Tapi gimana, nih? Kan aku warga biasa..."
Bisa. Tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini. Yakinlah!
(Eh, Gana, kok yakin betul. Memang kamu tahu rahasianya? Awas, ya kalau hoax. Ada seblak, nih).