Ya, sudah, kami berangkat sendiri.
Tadinya suami sudah kasih saran untuk pesan tempat jika ingin makan di restoran. Pikir saya, musim pandemi tidak banyak wisatawan, tidak perlu reservasi.
Benarlah, begitu tiba di resto rekomendasi dinas pariwisata setempat "Zur Zoell", memang suasana masih sepi tapi sudah dipesan orang. Pelayan menggelengkan kepala karena tidak ada kursi untuk kami.
Kami pun berjalan ke restoran lain yang direkomendasikan Trip Advisor. Di salah satu belokan, kami menemukan sebuah museum kriminal. Di halaman museum itu menampilkan sebuah kurungan yang digunakan pada masa raja-raja.
Kami ingat kata pak tua, bahwa zaman dulu menjadi tukang roti kerajaan adalah pekerjaan yang berat meski hanya bermain dengan tepung dan berada di dapur. Sebabnya, jika roti dimakan raja dan rasanya tidak enak, kepala tukang roti taruhannya.
Masih ingat kan di film-film Hollywood yang menampilkan film-film abad pertengahan. Orang yang dianggap jahat atau tidak memuaskan raja akan dimasukkan ke dalam kurungan, dipancung atau dipenggal kepalanya.
Masih termangu-mangu memandang kurungan, suami buru-buru menelepon resto satunya tadi. Seorang perempuan di sana berkata bahwa masih ada meja yang kosong untuk kami berdua. Dalam waktu 5 menit kami janji akan tiba di sana.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H