Mohon tunggu...
Gaganawati Stegmann
Gaganawati Stegmann Mohon Tunggu... Administrasi - Telah Terbit: “Banyak Cara Menuju Jerman”

Housewife@Germany, founder My Bag is Your Bag, co founder KOTEKA, teacher, a Tripadvisor level 6, awardee 4 awards from Ambassadress of Hungary, H.E.Wening Esthyprobo Fatandari, M.A 2017, General Consul KJRI Frankfurt, Mr. Acep Somantri 2020; Kompasianer of the year 2020.

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Romantisnya Rothenburg dan Aturan Bikin Roti Enggak Enak Rasanya, Bisa Dipenggal Kepala oleh Raja

30 Agustus 2020   05:30 Diperbarui: 30 Agustus 2020   22:05 760
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mata anak-anak berpijar membaca satu demi persatu prasasti. Ada yang dari kota-kota di Jerman, Amerika, Jepang, Hongkong, Denmark, Swedia dan Inggris. Dari sekian pedonor, kok, belum ada satupun nama yang dari Indonesia, jadi kesempatan bagi kita bukan? Tertarik?

Romantis (Dokumentasi Gana)
Romantis (Dokumentasi Gana)
Romantische Strasse, jalan romantis

Puas mengitari benteng yang Einbahnstrasse atau satu jalur, demi menghindari tabrakan yang lewat, kami turun menuju kota. Saking serunya, keesokan harinya, anak-anak naik ke tembok lagi dan jalan-jalan di lorong yang sempit itu.

Anak-anak minta kembali ke villa Mittelmeier. Kami mengantar mereka sampai ke Romantische Strasse. Romantisch = romantik, Strasse = jalan. Jalan yang dibilang romantis ini merupakan rute jalan ke tempat-tempat romantis seperti kota Rothenburg ini.

Kurungan dan pancung (Dokumentasi Gana)
Kurungan dan pancung (Dokumentasi Gana)
Jalan romantis ini diawali dari Wuerzburg, Wertheim, Tauberbischofsheim, Lauda-Koenigshofen, Bad Mergentheim, Weikersheim, Roettingen, Creglingen, Rothenburg ob der Tauber, Schillingsfuerst, Feuchtwangen, Dinkelsbuehl, Wallerstein, Noerdlingen, Harburg, Donauswoerth, Rain, Augsburg, Friedberg, Landsberg am Lech, Hochenfurch, Scongau, Peiting, Rottenbuch, Wildsteig, Steingaden, Halblech, Schwangau, Fuessen (di mana ada puri Neuschwanstein).

Resto Zur Zoell (Dokumentasi Gana)
Resto Zur Zoell (Dokumentasi Gana)
Jumlahnya ada 29 kota dan 460 km dan sudah berumur 70 tahun. Menurut hemat saya, pantas sekali jalan itu dijuluki jalan romantis, karena tempat-tempatnya sangat indah. Jangan ragukan lagi keindahan puri Neuschwanstein yang konon arsitekturnya ditiru puri di cerita Disney.

Saking panjangnya jalan, kita tidak bisa berjalan kaki melainkan dengan kendaraaan. Walaupun begitu, untuk merasakan keromantisan jalan, kita masih bisa meniti beberapa kilometer di dekat villa tadi. Kanan-kirinya adalah sungai Tauber, dengan pagar besi dan bunga-bunga yang bergantung di atas pagar.

Langit resto dengan ukiran kayu (Dokumentasi Gana)
Langit resto dengan ukiran kayu (Dokumentasi Gana)
Kursi bentuk manusia (Dokumentasi Gana)
Kursi bentuk manusia (Dokumentasi Gana)
Tak ada meja, piano pun jadi (Dokumentasi Gana)
Tak ada meja, piano pun jadi (Dokumentasi Gana)
Lampu bentuknya kayak benteng dan menara Rothenburg (Dokumentasi Gana)
Lampu bentuknya kayak benteng dan menara Rothenburg (Dokumentasi Gana)
Bikin roti enggak enak, bisa dipenggal kepala sama raja

Anak-anak sudah berada di kamar sebelah, kami pun berganti pakaian karena keringat. Sebentar lagi, kami akan makan di restoran Jerman. Anak-anak tidak mau diajak, mereka minta dibuatkan Indomie. Padahal di dalam kamar tidak ada pemanas air untuk membuat teh atau kopi seperti yang biasa ditemukan di hotel-hotel.

Untung saja, di dalam mobil, selalu tersedia perlengkapan lenong. Semua dikeluarkan. Dari pemanas air, mangkok, garpu, sendok, pisau, gunting. Lengkap. Mengapa? Karena sudah pengalaman.

Yahhh, anak Indonesia, jauh-jauh makannya Indomie. Diajak ke restoran tidak mau.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun