Adegan (scene) pertama: Masih pukul 9.50 pagi tapi hari begitu gelap karena hujan badai bak pertarungan anjing dengan kucing. Sebuah pesawat Swissair terbang dengan ketinggian 3000 meter di atas langit Rietheim-Weilheim, Baden-Wuerttemberg, Jerman mengalami turbulensi.
Pemeran (cast): Pilot, funker (operator radio), pramugari Nelly Diener dan 9 penumpang.
Pilot tampak mengendalikan pesawat dengan susah payah. Kepalanya menggeleng, ia merasa ada yang tidak beres pada pesawat. Motorkah? Sayapkah? Bukankah tadi para mekaniker sudah memeriksa dengan baik?
Tidak, ia tidak panik. Pilot senior itu tahu prosedur apa yang harus segera dilaksanakan; memerintah Funker untuk mengirim berita ke menara pengawas bandara terdekat, Zuerich.
Sambaran air hujan yang begitu keras menghantam kaca depan cock pit. Penglihatan begitu buram. Pesawat mengalami guncangan yang hebat.
Pilot memencet tombol bahaya, sebagai isyarat bagi pramugari untuk meneruskannya pada para penumpang.
Funker: May Day - May Day ... May Day -- May Day ....
Tak juga ada jawaban. Funker menggelengkan kepala. Bahunya diangkat tinggi-tinggi. Ia hampir saja menangis. Mengapa tugas pertamanya lebih berat dari apa yang ia bayangkan? Ia takut mati.
Pilot: Coba lagi ...
Funker: May Day - May Day ... May Day -- May Day ....