Mohon tunggu...
Gaganawati Stegmann
Gaganawati Stegmann Mohon Tunggu... Administrasi - Telah Terbit: “Banyak Cara Menuju Jerman”

Housewife@Germany, founder My Bag is Your Bag, co founder KOTEKA, teacher, a Tripadvisor level 6, awardee 4 awards from Ambassadress of Hungary, H.E.Wening Esthyprobo Fatandari, M.A 2017, General Consul KJRI Frankfurt, Mr. Acep Somantri 2020; Kompasianer of the year 2020.

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Pasa Sapi

12 Mei 2020   19:05 Diperbarui: 12 Mei 2020   19:04 563
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nasi dan ikan asin untuk pasa sapi (dok.Gana)

"Pasa sapi, po. Bapak arep nyang mburi, wis ndang dilapi." Bapak meminta saya untuk keluar dari kamar mandi karena akan buang hajat dan sudah tahu kalau saya nggak puasa. Melihat piring saya kosong, bapak menduga saya sudah selesai makan dan menyuruh saya mengelap mulut yang berlepotan nasi. Iya, makannya nggak pakai sendok, takut berisik. Akibatnya nasinya nempel ke mana-mana, deh.

"Pasa sapi, pak?" Saya nggak ngerti mengapa meski sudah tahu saya berbohong sedang makan di kamar mandi tapi bapak bilang saya sedang puasa sapi.

"Bar sarapan dilapi." Bapak membuat akronim, "pasa sapi." Pasa= puasa, sapi=bar sarapan dilapi atau habis sarapan dicuci atau dilap mulutnya. Jadi meskipun disebut pasa sapi, nggak ada hubungannya dengan sapi, hewan berkaki empat penghasil daging, kulit dan susu itu.

Merasa bersalah, saya malu dan segera ngeloyor pergi. Ya, ampun, bapak tahu kalau saya puasa sapi alias nggak puasa. Hahaha, kalau ingat saya tertawa sendiri. Kenangan indah dan lucu bersama bapak yang tiga minggu lalu dipanggil Illahi.

Teman-teman, membuat kesalahan itu manusiawi. Memperbaiki kesalahan itu langkah terpuji. Makanya, sejak itulah, saya bertekat untuk bersungguh-sungguh menjalankan ibadah puasa mulai dari  beberapa saat sebelum matahari terbit sampai matahari terbenam di manapun dan kapanpun.

Setelah akil balig atau cukup umur, sungguh bersyukur bahwa setiap perempuan diberikan kemudahan untuk istirahat selama seminggu tidak berpuasa dan boleh menggantikannya di bulan yang lain. Jadi nggak perlu ke kamar mandi dan pasa sapi lagi, ah. Bukankah ibadah puasa untuk Allah, Dia Maha Melihat. Ngumpet di manapun, kita tetap bisa ketahuan.

Bagaimana dengan Kompasianer? Sudah pernah puasa sapi juga di masa kanak-kanak? Selamat menjalankan ibadah puasa bagi yang menjalankan. (G76)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun