Ibu saya pernah jadi guru SD selama berpuluh-puluh tahun. Lalu setelah kuliah lagi, beliau diangkat sebagai dua kepala sekolah karena wilayah kekurangan kepala sekolah, jadinya merangkap. Nggak jelas apakah gajinya juga merangkap atau gaji satu untuk bekerja di dua lembaga.
Bapak saya juga pernah jadi guru SMA, dosen universitas sampai kemudian menjadi PNS kantor Gubernuran biro kesra dan nyambi mengajar Bahasa Jawa pada setiap hari Minggu, sampai beberapa saat menjelang ajal satu minggu lalu.
Buah jatuh tak jauh dari pohonnya. Saya sendiri pernah mengajar di dua TK, mengajar SMA, sampai universitas di Semarang.
Di Jerman, saya mengajar lansia sejak tahun 2014. Yang terakhir, selalu membuat saya bahagia, betapa menjadi guru itu bukan semata-mata mendapatkan gaji atau harta. Cara penduduk Jerman berusia 60 tahun ke atas menghargai saya itu sesuatu.
Pengakuan bahwa ilmu yang saya berikan kepada mereka bermanfaat bagi hidup mereka. Maklum, orang Jerman apalagi yang sudah pensiun suka travelling. Mereka itu butuh kemampuan Bahasa Inggris yang lumayan untuk berkomunikasi selama perjalanan. Nggak sekedar "Yes" atau "No."
Gambaran gaji guru TK di Indonesia
Mumpung sedang ada peringatan hari guru, saya ingin menyinggung soal gaji guru TK. Taman kanak-kanak adalah perhatian saya akhir-akhir ini. Mengamati mereka yang masih innocent dalam masa pertumbuhan dan butuh banyak bimbingan adalah kegiatan yang sangat menarik. Bukankah pendidikan manusia diawali sejak dini?
Menurut data Indeed yang diperbarui 7 April 2020, gaji per bulan rata-rata guru TK Indonesia adalah Rp 2.873.636. Tentu saja itu hanya gambaran kasar karena di Jakarta sama di Semarang beda, misalnya. Tiap kota punya standar UMR sendiri.
Membaca artikel Gala Mawardi di Gala Media News, saya tersenyum ketika ia memberitakan guru PAUD misalnya dikatakan memiliki gaji sajuta (sabar, jujur dan tawakal). Anekdot yang memprihatinkan. Artinya, tidak ada hitungan jutaan pada uang yang diterima tiap bulannya.
Di Bandung itu misalnya, gaji Rp 50.000 per bulan bukan isapan jempol belaka. Itu fakta yang dialami ribuan guru Pendidikan Anak Usia Dini. Padahal gaji UMK Bandung tahun 2019 sudah mencapai Rp 2.898.744.
Mengapa bisa demikian? Karena kesadaran orang tua tentang pentingnya pendidikan dan investasi kurang. Selain itu saya taksir, campur tangan pemerintah belum maksimal.
Di seberang rumah orang tua saya, ada PAUD di bawah PKK. Nggak tahu bagaimana mereka mengelola keuangan untuk menjalankan program transfer ilmu tapi tetap memperhatikan kesejahteraan gurunya.