Mohon tunggu...
Gaganawati Stegmann
Gaganawati Stegmann Mohon Tunggu... Administrasi - Telah Terbit: “Banyak Cara Menuju Jerman”

Housewife@Germany, founder My Bag is Your Bag, co founder KOTEKA, teacher, a Tripadvisor level 6, awardee 4 awards from Ambassadress of Hungary, H.E.Wening Esthyprobo Fatandari, M.A 2017, General Consul KJRI Frankfurt, Mr. Acep Somantri 2020; Kompasianer of the year 2020.

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Orang Indonesia Bakar Hutan, Orang Jerman Lindungi Hutan

11 Desember 2019   20:29 Diperbarui: 12 Desember 2019   09:18 216
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lindungi orang utan di Kalimantan (dok.Gana)

Wer den Orang Utan schtz, schtz den Regenwald (Siapa yang melindungi orang Utan, berarti melindungi hutan hujan).
Wer den Regenwald schtzt, schutzt das Klima (Siapa yang melindungi hutan hujan, berarti melindungi iklim).
Wer das Klima schtz, schtz die Erde (Siapa yang melindungi iklim, berarti melindungi bumi).
Wer den Orang Utan schtz, schtz dich selbt (Siapa yang melindungi orang utan, berarti melindungi diri sendiri).

Deretan kalimat berbahasa Jerman (yang saya terjemahkan secara sederhana) di layar depan panggung itu begitu memikat. Isinya sangat bermakna, menelisik apa yang sudah lama terjadi dan terus terjadi.

Banyak hal yang harus kita lakukan, supaya apa yang kita punya akan diwarisi anak-cucu nanti. Apakah orang Indonesia sendiri sadar dengan apa yang dibicarakan orang Jerman di Jerman? Malu sungguh malu, bukan pada semut merah.

Malam Indonesia Mengangkat Orang Utan

Adalah "Malam Indonesia" di Konstanz, 5 Oktober 2019 yang lalu. Acara yang diadakan oleh Wirtschaftsprachen Asien und Management HTWG Konstanz bekerjasama dengan KJRI Frankfurt dan Interkulturelle Woche 2019 Konstanz-Kreuzlingen itu menempati Kulturzentrum am Muenster, Wessenbergstrasse 39 Konstanz.

Sejak dimulai pukul 17.30, program-program mengalir sempurna. Angklung dari grup Freunde Indonesien Friedrischshafen, tari-tarian dari Freunde Indonesien Friedrischshafen, makan-makan dengan tarif 6-7 euro per porsi sampai presentasi proyek Orang Utan di Kalimantan, sangat memuaskan para penonton dari Indonesia dan masyarakat lokal Jerman.

Waktu itu kami terbuai dengan kelezatan rendang, snack dadar gulung dan bala-bala. Untuk menyantap itu, biasanya saya harus masak seharian di rumah. Ini tinggal bayar, kenyang. 

Selain itu ada rasa bahagia, karena penjualan makanan disumbangkan kepada proyek perlindungan hutan dan orang utan di Kalimantan.

Tahun depan Kalimantan bolong (dok.Gana)
Tahun depan Kalimantan bolong (dok.Gana)
Dukung Proyek Orang Utan, Yuk

Mengapa orang Jerman getol promosi perlindungan hutan yang bukan hutan mereka? Orang Utan yang bukan spesies dari negara mereka? Karena kondisinya memprihatinkan dan sepertinya semakin parah. 

Bangsa modern dan maju itu memang sangat peduli lingkungan hidup dan merasa ikut bertanggung-jawab dengan apa yang terjadi di Indonesia karena akan berdampak pada Jerman juga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun