Yeee. Orang-orang pada ngobrolin soal kata "pribumi." Seolah, kata itu tabu untuk diucapkan? Ah, sudahlah. Saya pengen ngobrolin soal yang enteng saja. Soal budaya Indonesia, khususnya seni tari. Kali ini tentang tarian dari Pulau Madura, Jawa Timur. Namanya Gelang Ro'om. Tarian yang baru saja saya kenal dalam hidup. Saya ingin mempelajarinya!
Mengapa Saya Mau Belajar Tari Ro'om dari Madura?
Setelah berhasil belajar tari jaipong Bajidor Kahot dari youtube, saya bercita-cita untuk mampu menarikan tari Gelang Ro'om dari Madura. Kenapa?
Pertama, tarian itu hanya lima menitan. Sejak tahun 2007 sampai tahun ini, saya menarikan beberapa tarian Indonesia. Mulai dari yang panjang dengan durasi 10 menitan sampai yang durasinya pendek, sekitar 5 menit. Bisa terlihat bagaimana reaksi penonton. Kalau kelamaan, penonton bisa bosen.
Saya ingat waktu menari tari Merak dalam ultah 100 tahun seorang tetangga. Dari delapan puluh tamu yang diundang, ada satu hadirin yang tiba-tiba bertepuk tangan tapi tariannya atau musiknya belum usai. Di Jerman, itu sebagai pertanda, pertunjukan harus "diselesaikan", bosen. Ups. Untung nggak dibalang tomat atau sandal.
Nggak heran kalau tarian yang pernah diusung ke parade tari nusantara di TMII tahun 2006, menjadi juara umum (penyaji terbaik, koreografer terbaik, penata busana dan rias terbaik, 5 unggulan musik terbaik). Diborong. Selamat, selamat!
Kekompakan penarinya, dandanan hebohnya, koreografi apik dan tepukan meriah dari penonton jadi bukti sah. Sekarang, buktikan apa kata saya. Silakan nikmati videonya dan silakan komentar di sana. Seru, kan?
Ketiga, merupakan tarian dari sebuah pulau yang mengingatkan saya akan sate madura. Sate kesukaan saya. Kalau pulang Indonesia nggak makan sate madura, seperti sup kurang garam. Hambar!
Nah, Madura ternyata tak hanya terkenal dengan satenya, tariannya juga kondang sampai ke seluruh dunia. Tarian ini juga ditarikan beberapa diaspora dan tentu, dibawa tim kesenian Indonesia ke mana-mana.
Keempat, gerakan tariannya ala gadis manja, seksi. Gerakan seperti berdandan dengan salah satu tangan ke depan dan satu tangan lainnya ukel, seolah sedang merapikan rambut atau berias. Meski bukan gadis lagi, menarikannya (meski baru training) membuat saya jadi forever young. Hahaha.