Mohon tunggu...
Gaganawati Stegmann
Gaganawati Stegmann Mohon Tunggu... Administrasi - Telah Terbit: “Banyak Cara Menuju Jerman”

Housewife@Germany, founder My Bag is Your Bag, co founder KOTEKA, teacher, a Tripadvisor level 6, awardee 4 awards from Ambassadress of Hungary, H.E.Wening Esthyprobo Fatandari, M.A 2017, General Consul KJRI Frankfurt, Mr. Acep Somantri 2020; Kompasianer of the year 2020.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Karena Rajin Nulis, Saya Disambut Ibu Dubes RI di Budapest

28 Maret 2017   20:34 Diperbarui: 29 Juni 2017   21:40 1160
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hmm. Salah satu nasehat saya selain “Mulai nulis sekarang juga, kalau tidak sekarang kapan lagi?!“ adalah, “ngomonglah apa saja yang ingin kamu tulis, direkam lalu tulis dalam bentuk tulisan. Baca sekali lagi, edit supaya lebih halus, baca lagi.“ Jika sudah terbiasa melakukannya, pasti fasih kalau nulis langsung sesuai pikiran yang ada di kepala. Janji. Cieee.

Baiklah, Kompasianer ... sudah menulis apa hari ini? Jangan hanya nulis catatan uang/ pengeluaran atau utang saja, yaaaa. Hiks.

Rajin nulis, jadi buku (dok. Elexmedia)
Rajin nulis, jadi buku (dok. Elexmedia)
Ayo, PPI Budapest .. nulis! (dok. KBRI Budapest)
Ayo, PPI Budapest .. nulis! (dok. KBRI Budapest)
Rawe-rawe rantas, malang-malang putung

Kompasianer pernah mengalami depresi atau stress karena penolakan? Saya sering. Apakah saya menyerah? No, way. Justru itu cambuk untuk terus berusaha dan berdoa, mencapai yang diinginkan.

“Buku “Bertahan di Ujung Pointe“ baru terbit setelah 4 tahun lamanya, dari diterimanya naskah tahun 2010. Ada penolakan, diskusi, rewrite, pemotretan dan debat tim, yang barangkali untuk orang yang mudah putus asa, buku itu kandas di tengah jalan... begitu juga lika-liku buku “Exploring Germany“...“ Terang saya pada anak-anak PPI  (Perkumpulan Pelajar Indonesia) Budapest yang mengerumuni saya. Awas-awaaaass... artis karbitan hadirrr. “Di mana?“ Hahaha ... Kalian lucu.

Mereka itu saya kompori untuk terus menulis di blog lalu dikumpulkan jadi buku. Semoga ada respon dan follow-up yaaaa. Jangan omong-omong kosong. Sehingga kedatangan saya untuk launching tidak hanya untuk saya sebagai penulis tapi juga keuntungan bagi PPI. Bakal ada buku baru mereka “Nano-Nano Beasiswa di Hongaria“. Tunggu yaaaa ... manis.

Pesan berikutnya pada mereka adalah, “jangan cepat menyerah.“ Hari ini nulis, besok mood-nya sudah amblas, besoknya lagi? Mana tahaaaaan?! Yahhh, nggak jadi nulis lah! Menulis itu harus dengan niat dan hati. Kalau tidak, ya nggak bisa. Tulisan butuh dicintai supaya ada jiwa dan buah pikiran yang diletakkan di sana, tidak sia-sia.

Sebagai orang Jawa, sudah diajari, dong untuk jadi model orang berhati baja dengan pepatah “rawe-rawe rantas, malang-malang putung“ jangan “rame-rame patas, datang- datang kepentung. Benjol.

Bahkan pak dirjen sendiri sudah wanti-wanti ke saya sebelum meninggalkan KBRI, “Kalau butuh apa-apa, hubungi saya... ini kartu nama saya.“ Lho, pak. Kann tadi sudah dikasih. Lupa yaaaa? Hahaha. OK, noted, beliau siap membantu. Siap, pak!

Tarian pembuka Geyol Dhenok (dok.KBRI Budapest)
Tarian pembuka Geyol Dhenok (dok.KBRI Budapest)
Beri sambutan (dok. KBRI Budapest)
Beri sambutan (dok. KBRI Budapest)
Workshops=Papa works, Mama (doesn’t only) shops

“... ada diaspora di sini yang jadi ibu rumah tangga?  Profesi ibu RT itu 24 jam berat tapi sungguh mulia. Makanya, senangkanlah diri kalian. Jangan hanya shopping saja, temukan hobby sesuai passion. Yang suka masak bikin katering, yang suka nulis bikin buku kayak saya. Tidak semata-mata untuk profit materi tapi ingat ... buatlah diri kalian senang menjalaninya dengan penuh cinta setiap hari....“ Begitu antara lain isi sambutan saya di depan para tamu.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun