Ingatkah Kompasianer, bahwa semakin tinggi pohon, semakin kencang anginnya? Saya pikir betul sekali pepatah dari negeri kita yang indah itu.
Orang terkenal, belum tentu akan disukai semua orang. Saya yakin ada yang iri, dengki, sakit hati dengan keberhasilan orang lain. Sampai-sampai ada yang berbuat jahat. Menghasut atau.. memalsukan akun orang yang dimaksud tadi untuk tujuan pribadi atau golongan.
Kompasianer orang yang sukses, cantik, ganteng, kaya dan entah apalagi kelebihan Anda, hati-hati ... Anda berpotensi diserang. Waspadalah.
Yang Harus dilakukan Ketika Akun dipalsukan
Rabu, 8 Februari 2017. Usai mengantar bocah-bocah ke sekolah, check internet. Di FB, ada permintaan pertemanan dari akun Pak Tjiptadinata Effendi.
“Ehhh.. mosok sih, belum berteman?“
Bertanya-tanya pada diri sendiri. Pikiran saya pun mengawang-awang, mengingat-ingat sudah berapa lama kami kenal, percakapan apa saja yang telah kami lakukan dan seterusnya. Kok, bisa?
Malu bertanya, sesat di dunia maya. Tanyakan!
Penasaran, saya kirim whatsapp ke pak Tjip, menanyakan apa benar kami belum berteman di FB dan tentu, kabar pak Tjip dan bu Lina. Suatu hari, Gana harus ke Australia, ya paaaaakkk?
“Monggooooo. kami jemput yaaa“ Balas bapak Kompasianer itu dalam teks WA.
Sebenarnya keinginan saya adalah untuk menanyakan kebenaran akun itu, bukan melaporkan. Saya tidak tahu apakah itu asli atau palsu.