Di daerah kami, biasanya berkeliling Nikolaus (berjubah, membawa tongkat dan buku emas berisi catatan kebaikan dan keburukan anak-anak yang akan dikunjungi) dan Knecht-Knuprecht (dua pembantunya yang berbaju hitam, berjenggot dan membawa kantong berisi hadiah, jeruk, kacang-kacangan dan roti manis berbentuk Nikolaus atau Weihnachtsman). Mereka adalah orang-orang kiriman dari gereja setempat.
Sangat unik apa yang terselip dari tradisi ini, mengajak anak-anak untuk instropeksi diri sejak kecil. Apa yang harus diperbaiki atau dihilangkan, meneruskan kebaikan yang sudah dilakukan selama ini. Tidak ada manusia yang sempurna tetapi menyempurnakan anak-anak menuju yang terbaik adalah hal terpuji.
Bunga Weihnachtsterne atau Poinsettie atau Euphorbia biasa dijual di swalayan dengan harga 2€ an mulai Bulan November. Tanaman rumahan ini berasal dari Meksiko dan sudah lebih dari 100 tahun dikembangbiakkan di Jerman. Masih ada sodaraan dengan anggrek, bunga ini sungguh indah. Warnanya ada yang merah, putih, merah muda. Warna merah menyala dan diberi semburat emas di toko, sesuai suasana Natal yang banyak dijual (Kaufland, ALDI, LIDL).
Jika dipotong bunga atau batangnya, keluar getah putih. Sangat bahaya untuk anak-anak karena bisa menimbulkan alergi. Pertolongan jika keracunan yakni dengan memberi minuman sebanyak-banyaknya dan segera dirujuk ke dokter atau RS.
Tidak hanya untuk keperluan kantor, kartu Natal masih menjadi tradisi pribadi masyarakat awam Jerman. Meskipun jaman elektronik di mana orang sudah menggunakan facebook, email, Whatsapp dan seterusnya, tetap saja kartu Natal adalah sesuatu yang tidak ditinggalkan.
Weihnachstmarkt digelar di kota besar sampai kota kecil dari awal Bulan Desember sampai satu minggu sebelum Natal. Bahkan ada juga pasar Natal yang di hutan, lho! Yang dijual rata-rata sama; crepes, waffel, würst (sosis), buah pisang, apel dan lainnya yang dilapisi coklat, kebutuhan musim dingin dari kepala sampai kaki, hasil rajutan, teh, hiasan Natal dan masih banyak lagi.
Pasar Natal ini biasanya akan tetap ramai meski udara dingin menusuk kulit dan turun salju sekalipun. Semangat Natal orang-orang yang tak hanya asli Jerman tapi kaum pendatang itu sangat asyik dinikmati. Lihatlah keasyikan mereka bercakap-cakap dengan memegang crepes di tangan kanan dan Glühwein (anggur hangat) di tangan kiri. Pakaiannya lengkap dan tebal mulai dari topi, syal, sarung tangan, jaket tebal sampai sepatu boot!
Menghadiri Weihnachtsfeier
Perayaan Natal tak hanya di kantor tapi juga sekolah-sekolah, klub dan toko-toko. Merayakan Natal bersama biasanya disertai dengan tukar menukar kado (wichteln). Ditentukan berapa jumlah minimal atau maksimal dari barang yang akan dibawa. Tidak boleh ada yang tahu siapa pemilik kado. Ini rahasia, kejutan yang indah!
Inti merayakan Natal bersama sebelum hari Natal tiba tanggal 24 Desember adalah mengajari kebersamaan. Sama-sama makan dan sama-sama minum di tempat yang sama, dengan makanan dan minuman yang tersedia.
Pohon Natal di Jerman kebanyakan asli. Mungkin ada yang lebih menyukai dari plastik yang awet untuk seumur hidup, namun yang segar tetap disukai. Apalagi di daerah kami sangat mudah dan murah untuk mendapatkannya. Mulai dipatok 5-25€ tergantung ketinggian pohon.
Pembelian bisa di toko swalayan, toko bunga bahkan di hutan langsung, tempat para petani menanam mereka dari kecil.
Anak-anak Jerman paling heboh kalau diajak untuk menghiasi pohon Natal. Sampai tak jarang bola-bola hiasan yang berbahan gelas banyak yang pecah dan akhirnya habis sendiri bersamaan dengan berakhirnya Natal. Satu persatu, tiap hari pecah tersenggol atau sengaja diambil dengan tangan. Tak heran kalau keluarga yang memiliki anak kecil lebih menyukai dari bahan plastik.
Dibanding dengan Indonesia, hadiah Natal dari perusahaan Jerman sangat sederhana. Mulai dari selembar kalender, seekor salmon sampai sebotol anggur. Bukan sepaket parcel Natal seperti yang pernah saya lihat di Tanah Air.