Hadiah untuk 4 pemenang G5
Bersyukur kalau dapet rejeki atau anugerah, tidak melulu dirayakan pakai pesta saja. Berbagi, lebih indah. Yak. Merayakan slametan nyewu artikel di Kompasiana, yang mencapai jumlah 1000 dalam 5 tahun (jumlah yang tidak seberapa) dengan ngadain lomba nulis berhadiah buku. Hal itu, saya yakin sedikit menginspirasi dan memotivasi teman-teman Kompasianer dalam menulis. Jangan pernah putus. Kalau leren, istirahat sebentar boleh. Lalu, lanjuuuuttt ...
Nah, setelah selama 7 hari menanti tak jemu-jemu, terambil keputusan siapa saja pemenang yang berhak mendapatkan buku “I’m happy to be 40“ sebagai berikut:
- Surat teraktual = Gordi (suratnya panjang, kalau orang malas baca sudah lewat. Tapinya jadi ketahuan, mas Gordi gemar membaca. Isinya lengkap, membahas perjalanan yang saya lalui dan terposting di K. Betul, sesuatu yang berbau Indonesia jadi klangenan, kesenangan saya, dimanapun dari dulu sampai ... ah, nggak tahu. Saya yakin saya tidak akan sendiri, masih banyak perawat Indonesia lainnya di seluruh dunia. Semoga menginspirasi semua dan mari saling menyemangati. Jadi artikel Pilihan K, 12 vote).
- Surat paling bermanfaat = Yunus M (pesan-kesannya dalem, haru-biru. Pertemanan bisa di dunia maya meski tak pernah bertemu, ada ikatan di sana. Itu tidak bisa dibeli, ini soal hati dan betul ... menangis untuk bahagia, boleh. Masuk highlight K, vote 9).
- Surat terinspiratif = Wahyu Sapta (betul, WS bukan bunda kuper lho karena meski kurang pergaulan dan tak banyak teman, setia gabung di Kompasiana. Hasilnya? Jadi kenal siapa-siapa. Teman mayanya banyak. Tetaplah maju dan menginspirasi putra/i-mu di Semarang, mbak Wahyu. Jumlah share ke FB=51, wow!!! Amazing. Tulisan dibagi ke banyak orang di luar K).
- Surat paling menarik = Usi Febriani (fotoshopnya menarik mata-eye catching banget, bikin geli, ada nilai kreativitas dalam surat, seperti biasa; isi surat orang Amerika nggak bosenin. That’s really you! Usi(L). Jumlah vote 13).
Congrats. Saya tunggu inbox kalian berempat di Kompasiana, ya, berisi nama dan alamat lengkap yang bisa dituju untuk mengirim buku tersebut. Pemenang di luar negeri akan saya kirim dari Jerman langsung dengan tanda tangan (horee). Pemenang yang tinggal di Indonesia, akan dikirim lewat penerbit Leutikaprio Yogyakarta, tanpa tanda tangan saya (ah, gaya, emang penting? Xixi, kalau iya, bisa nyusul kalau kopdar kaliiii).
Surat-surat yang lain isinya juga bagus-bagus, tapi hanya ada 4 pemenang yang harus dipilih. Terbaik dari yang terbaik. Baiklah, akhirnya tak lupa saya ucapkan terima kasih kepada seluruh peserta:
- Tamita Wibisono
- Muslifa Aseani
- Lilih Wilda
- MJK Riau
- Gordi
- Oish-cleocyn
- Rahab Ganendra
- Yunus M
- Wahyu Sapta
- Muslifa Aseani I
- Putri Apriani
- Biyanca Kenlim
- Sugiyanto Hadi
- Listhia Hardiyanti
- Desol
- Enggar Murdiasih
- Usi Febriani
Acara syukuran dibubarkan. Semoga nggak ada nama yang kelewatan karena lupa tag, menyublim atau saya nggak nemu di search engine.
Tanpa kalian, slametannya asli nggak mutu. Sekali lagi, terima kasih sudah meluangkan waktu untuk membuat artikel khusus. Semoga tidak pernah lelah meski Kompasiana kadang ngadat atau saya balasnya telat. Maaaffff. OK. Kalau kalian slametan, undang saya, ya? Saya ikuuut!
Yang belum beruntung (apalagi yang belum ikutan), coba lagi. Masih ada 5 buku lagi yang akan saya bagi dalam lomba menulis cerpen “Ballet“ dari tanggal 8-21 Mei 2016. Informasi selengkapnya bisa disimak di sini. (G76).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H