Hari ini, saya mengecek akun FB saya. Di sana, saya dapati sebuah kabar menggembirakan dari orang yang hanya saya dengar namanya di Kompasiana tapi belum pernah bertemu, Iskandar Zulkarnaen! Statusnya yang diposting kemarin pukul 17.34 di FB itu berbunyi:
„Alhamdulillah, dpt penghargaan Best Employee Group of Digital Kompas Gramedia bareng mas David. Makasih buat teman2 semua ..#loveyou #BE
[caption id="attachment_322427" align="aligncenter" width="489" caption="Selamat mas Isjet, pinjem yak? (Dok. Iskandar Zulkarnaen)"][/caption]
Ini adalah sebuah berita membahagiakan. Ada seseorang yang mendapatkan penghargaan karena saya yakin atas apa yang telah dilakukannya selama ini. Yang terbaik. Tanggapan positif datang tak hanya berupa jempol LIKE setidaknya sebanyak 182 FBers dengan komentar yang butuh waktu panjang untuk saya scroll down. Mencapai angka 80 an .... Wow. Ada yang menarik di sana, di saat saya membaca kalimat terima kasih mas Isjet pada kang Pepih Nugraha, manager Kompasiana yang dianggapnya banyak memberikan pengaruh dan pelajaran berharga. Kacang memang tak lupa kulit.
Oh, ya. Kan ada tuh, orang yang kalau orang lain mendapat kesenangan atau kebahagiaan, iri. Ternyata dari beberapa komentar yang terbaca, saya merasa bahwa kebahagiaan mas IZ kebahagiaan orang lain juga. Kita-kita. Indah, ya? Two thumbs up.
Di menit selanjutnya. Otak saya berputar. Saya penasaran soal berita lengkap penghargaan yang diberikan kepada mas Isjet dan search di internet, sebenarnya, apa sih maksud dan tujuan penghargaannya?
Mbah google mengantar saya pada berita yang ditulis di Kompas.com pada hari Kamis 7 Februari 2013 (apa 2014 yak?). Tertera „Kompas Gramedia Berikan Penghargaan kepada 115 Karyawan.“ Sedangkan pada akun mas Isjet, begitu (konon) panggilan akrabnya, muncul di halaman saya bahwapria tiga anak itu menceritakan kalau anugerah yang didapatnya ini barengan dengan 17 karyawan lainnya. Selamat untuk semuanya, ya?
Saya yakin, bekerja tidak hanya untuk uang tapi demi pembelajaran lainnya. Kata peribahasa Jerman; Hidup bukan (hanya) untuk bekerja tetapi dengan bekerja bisa menjadikan kehidupan lebih berwarna. Banyak perusahaan berusaha untuk mengapresiasi pengabdian karyawannya, tak hanya penggede saja yang dihargai. Bawahan seperti karyawan mendapat tempat dan perhatian yang cukup. Barangkali sebuah kemenangan tidak hanya ditilik dari hadiah saja. Ingat ... Jatuhnya, di hati. Lah iya, hati ... Saya lihat di up date FB, sedang dalam perjalanan ke Singapura ... terbang euy, jalan-jalan ... yippiiii!
Saya pikir, tidak hanya Kompas group saja yang memberikan penghargaan the best employee ini (dengan beragam kategori). Penghargaan serupa sering saya lihat di berbagai rantai resto cepat saji di tanah air. Biasanya difigura dan dipasang di tempat yang terlihat oleh pengunjung. Di dekat kasir atau tempat lainnya. Lengkap dengan foto yang manis dan keterangan lengkap namanya. Sebuah ide dan cara berterima kasih/menghargai orang lain yang baik. Yang mendapatkan pasti senang dan bangga karenanya. Maju teruuuus.
Penghargaan yang diberikan tiap tahun atau dengan skala waktu tertentu di manapun itu, di perusahaan atau kantor manapun semoga menjadi pemicu semangat karyawan lainnya. Bukan untuk membuat iri dengki dan teman-temannya. Kalau mas IZ bisa, yang lain pasti juga bisa kalau mau dan mampu menunjukkan dedikasi yang tinggi dan perkembangan/kemajuan yang signifikan selama waktu yang ditentukan.
Kompasianer, selamat berjuang meraih prestasi semuanya. Tak harus di luar rumah. Dari dalam rumah (seperti saya) juga boleh kan? Salaman. Selamat sore. (G76)
Sumber:
Face book
Link:
Penghargaan kepada karyawan Kompas group