Mohon tunggu...
Gaganawati Stegmann
Gaganawati Stegmann Mohon Tunggu... Administrasi - Telah Terbit: “Banyak Cara Menuju Jerman”

Housewife@Germany, founder My Bag is Your Bag, co founder KOTEKA, teacher, a Tripadvisor level 6, awardee 4 awards from Ambassadress of Hungary, H.E.Wening Esthyprobo Fatandari, M.A 2017, General Consul KJRI Frankfurt, Mr. Acep Somantri 2020; Kompasianer of the year 2020.

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

Kartu Pos dari Kompasianer Parastuti di Jepang

7 Januari 2014   17:42 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:03 151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ting tong tong ...

Bunyi bel rumah dipencet ...

„Horeeeee ... possss“ teriak anak-anak, “Yahhh, mama lagi-mama lagi ...“

[caption id="attachment_314412" align="aligncenter" width="553" caption="Kartu pos dari Nippon untuk Gaganawati (dok.Gana)"][/caption] [caption id="attachment_314414" align="aligncenter" width="553" caption="Mari belajar huruf Jepang (dok.Gana)"]

13890912692025810903
13890912692025810903
[/caption]

Iya, saya memang mendapat kiriman kartu pos imut dari mbak Parastuti yang saat ini sedang dalam rangka belajar di negeri sakura. Lha tapi ... kok saya tidak bisa membaca pesannya, ya? Ohhh ... itu huruf kanji, hiragana atau katakana barangkali. Kalau huruf Jawa hanacaraka saya masih bisa sedikit baca. Hehe .... Ada yang bisa membacanya?

Berkirim-kiriman kartu pos memang kesenangan saya sejak berumur 19 tahun. Entah mengapa sampai era maya, saya masih menyukai cara komunikasi jadul dan masih mahal ini. Coba kalau kirimnya lewat email alias internet, lebih cepat dan gratis karena mau tak mau bayarnya bulanan.

Haha ... filatelis tetap filatelis ... mau berapa harga dan berapa lama, tak uk-uk ... jalan terus. Yang penting happy.

Sekali lagi, terima kasih mbak Parastuti. Kalau mbak senang dengan gambar kartu pos Jerman yang saya kirim, demikian juga dengan saya. Semoga pertemanan kita di dunia maya, disambung di dunia pos, akan membawa kebaikan.

Doa saya menyertai mbak Parastuti selama berada di negeri orang. Dinikmati mbak, mumpung di sana. Nanti kalau sudah di Indonesia, kangen lho ... hehehe.Cara orang Jepang yang jalannya cepat. Kaos kaki mereka yang panjang dipadu padan dengan rok mini. Rambut dan kontak lensa warna-warni. Suk-sukan di kereta api (awas copet, eh bukan ... awas sexual harrasment, ada yang pegang-pegang!). Argh, saya kangen yakuen shop sama kombinien store. Salam, ya!(G76)

PS: Siapa lagi yang mau bertukar kartu pos dengan saya? Resolusi saya tahun ini, ingin membuat pameran kartu pos lagi, yang kedua. Tahun lalu, saya menyelenggarakannya di Semarang, barangkali tahun ini di Jerman? Dukung saya, menampangkan kartu pos kompasianer, ya? Ditunggu-ditunggu-ditunggu ....

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun