Ting tong tong ...
Bunyi bel rumah dipencet ...
„Horeeeee ... possss“ teriak anak-anak, “Yahhh, mama lagi-mama lagi ...“
[caption id="attachment_314412" align="aligncenter" width="553" caption="Kartu pos dari Nippon untuk Gaganawati (dok.Gana)"][/caption] [caption id="attachment_314414" align="aligncenter" width="553" caption="Mari belajar huruf Jepang (dok.Gana)"]
Iya, saya memang mendapat kiriman kartu pos imut dari mbak Parastuti yang saat ini sedang dalam rangka belajar di negeri sakura. Lha tapi ... kok saya tidak bisa membaca pesannya, ya? Ohhh ... itu huruf kanji, hiragana atau katakana barangkali. Kalau huruf Jawa hanacaraka saya masih bisa sedikit baca. Hehe .... Ada yang bisa membacanya?
Berkirim-kiriman kartu pos memang kesenangan saya sejak berumur 19 tahun. Entah mengapa sampai era maya, saya masih menyukai cara komunikasi jadul dan masih mahal ini. Coba kalau kirimnya lewat email alias internet, lebih cepat dan gratis karena mau tak mau bayarnya bulanan.
Haha ... filatelis tetap filatelis ... mau berapa harga dan berapa lama, tak uk-uk ... jalan terus. Yang penting happy.
Sekali lagi, terima kasih mbak Parastuti. Kalau mbak senang dengan gambar kartu pos Jerman yang saya kirim, demikian juga dengan saya. Semoga pertemanan kita di dunia maya, disambung di dunia pos, akan membawa kebaikan.
Doa saya menyertai mbak Parastuti selama berada di negeri orang. Dinikmati mbak, mumpung di sana. Nanti kalau sudah di Indonesia, kangen lho ... hehehe.Cara orang Jepang yang jalannya cepat. Kaos kaki mereka yang panjang dipadu padan dengan rok mini. Rambut dan kontak lensa warna-warni. Suk-sukan di kereta api (awas copet, eh bukan ... awas sexual harrasment, ada yang pegang-pegang!). Argh, saya kangen yakuen shop sama kombinien store. Salam, ya!(G76)
PS: Siapa lagi yang mau bertukar kartu pos dengan saya? Resolusi saya tahun ini, ingin membuat pameran kartu pos lagi, yang kedua. Tahun lalu, saya menyelenggarakannya di Semarang, barangkali tahun ini di Jerman? Dukung saya, menampangkan kartu pos kompasianer, ya? Ditunggu-ditunggu-ditunggu ....
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H