Mohon tunggu...
Gaganawati Stegmann
Gaganawati Stegmann Mohon Tunggu... Administrasi - Telah Terbit: “Banyak Cara Menuju Jerman”

Housewife@Germany, founder My Bag is Your Bag, co founder KOTEKA, teacher, a Tripadvisor level 6, awardee 4 awards from Ambassadress of Hungary, H.E.Wening Esthyprobo Fatandari, M.A 2017, General Consul KJRI Frankfurt, Mr. Acep Somantri 2020; Kompasianer of the year 2020.

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Memperhatikan Kandungan Gula Dalam Minuman

30 Juli 2013   03:12 Diperbarui: 24 Juni 2015   09:51 4287
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya melarang anak-anak meminum cola di rumah. Biasanya, saya hanya sediakan air putih dan Apfelschörle (campuran jus apel dan air mineral berkarbon) saja. Selain hemat, sehat pula. Paling banter, jus atau teh manis seminggu sekali. No soda, no cola.

Untung saja di Jerman wilayah saya tinggal, program minum air putih saja sudah ditekankan sejak TK. Antara lain dengan tidak boleh membawa botol minuman dari rumah. Alasannya, khawatir disusupi minuman yang manis-manis.

***

[caption id="attachment_278354" align="aligncenter" width="444" caption="Coca cola mengandung banyak gula"][/caption]

Kandungan gula dalam minuman

Kemarin, saya tertarik dengan sebuah chanel TV Jerman yang membahas Lebenwissen, pengetahuan tentang hidup dan kehidupan. Yakni tentang berapa banyak blok gula dalam minuman tertentu, misalnya:

1.Coca cola

Dalam satu kalengnya (335 ml) mengandung 9,5 Würfel (blok gula putih) atau 39 gram, 140 kalori. Di Jerman tempat saya merantau, sekarang sudah mulai menjamur minuman berkafein warna karamel ini, dengan botol yang menuliskan nama pembeli. Misalnya “Sandra“, “Michael“ dan sebagainya. Gawat! Semakin menyemangati dan mempopulerkannya, bukan?

2.Red bull energy drink

Ukuran kaleng 250 ml, memiliki tujuh blok gula putih atau 27 gram, 108 kalori. Ingat, minuman penambah tenaga ini bisa memicu kematian. Lihat artikel terdahulu saya; Hati-hati menenggak energy drink.

3.Orange juice

Dalam 240 ml jus jeruk, ada 24 gram atau 6 buah blok gula pasir, 96 kalori. Setiap membeli jus, sebaiknya teliti memperhatikan kandungan buahnya; apakah 100%, 50% atau hanya 20% (yang berarti 80% nya gula dan air!). Jus itu bukan berarti buah-buahan semua. Hati-hati. Perasan buah dalam jus yang tertulis 100% itu ada juga kandungan gulanya.

4.Nesquick chocolate milk

Susu coklat ukuran 240 ml atau 29 gram, 116 kalori. Susu coklat yang oleh masyarakat tempat kami bermukim banyak disebut juga Kaba (mencomot dari salah satu merk susu coklat terkenal) ini banyak diminati anak-anak hingga orang tua. Susu yang rasanya manis ini belakangan banyak diwarnai rasa lain seperti pisang (warna kuning) dan stroberi (warna merah muda). Tambah pewarna?

Manakah yang banyak diminum kompasianer? Saya yang nomor 4, seminggu 5 kali.

Larangan atau anjuran minum minuman yang tak manis disekolah

Pemerintah Jerman merupakan salah satu negeri yang mencontohkan negara lain untuk memperhatikan kesehatan gigi generasinya. Buktinya, selain peringatan untuk periksa ke dokter gigi 1-2 kali setahun dan sidak dinkes ke sekolah-sekolah, ternyata sejak taman kanak-kanak, anak-anak dilarang membawa air botol!

Pernah suatu kali, anak ragil saya bawakan botol minuman. Isinya air putih rasa stroberi. Ugh, 12 gram gula dalam 250 ml! Sangat manis memang. Anak saya sudah kecanduan minum ini. Ia tidakmau mengkonsumsi air putih dari kelasnya dan memilih kerongkongannya kering.

Gara-gara saya bawakan botol demi mencegah dehidrasi di musim panas, ia dimarahi gurunya. Ini membekas sampai hari ini. Ia tidak mau diberi bekal air minum lagi. Nö!

Guru itu mengatakan bahwa air yang manis bisa cepat mengundang bakteri ke gigi dan obesitas. Kalau setidaknya tiga-empat jam di taman kanak-kanak dan baru sikat gigi sorenya, bisa bahaya.

Begitu pula anak sulung kami yang di Gymnasium. Disana, tersedia dispenser air putih gratis yang disponsori sebuah perusahaan. Begitu pula dengan sekolah lain seperti di Realschule. Oleh guru, siswa diminta membawa botol kosong saja untuk diisi disekolah.

Mengapa? Karena mereka mengajak anak-anak tersebut untuk tidak banyak mengkonsumsi minuman yang banyak mengandung gula. Biasa, anak remaja kan suka cola. Padahal, ini berbahaya! Apalagi tingkat kekenyangan meminum yang manis lebih besar dari memakan makanan yang manis. Oh ya, kita yang orang Asia-notabene suka sesuatu yang manis, berpotensi menjadi korban, selain hampir seluruh remaja di dunia. Aww!

Asosiasi jantung sehat Amerika sendiri merekomendasikan konsumsi maksimal gula, hanya 4,5 sendok teh saja bagi remaja umur 12-19 tahunnya. Gula pemicu obesitas ini ditaksir dalam setahun sama dengan membelikan setiap orang di AS, sebuah Ipad2.

Jadi, minuman manis ini berbahaya, memicu obesitas, sakit jantung, diabetes dan encok. Semoga tidak kebanyakan.

Tips

1.Banyak minum air putih lebih baik.

2.Kopi biasanya pahit, biasakan meminumnya tanpa gula tidak pula susu. Ini berarti tanpa kalori dan bebas gula.

3.Jangan ketagihan meminum energy drink atau jus.

4.Hindari banyak meminum minuman yang menuliskan sugar free alias bebas gula (padahal mengandung bahan-bahan pemanis buatan seperti aspartame, splenda, acesulfame potassium, atau stevia).

5.Sama-sama manis, lebih baik pilihkan susu saja daripada soda atau energy drink bagi anak-anak.

***

Arghhh … Maaf Nak, ibu kalian keras sekali kalau soal cola dan soda ini, makanya girangnya bukan kepalang kalau bertamu, disuguhi cola atau fanta. Anak-anak memang perlu gula sebagai sumber tenaga, tapi kalau kebanyakan bisa jadi boomerang saja. Semoga kalian tetap sehat dan bahagia. (G76).

Sumber:

1.Sugar Tacks

2.Sugar in drinks

3.Sugary drinks and obesity facts sheet

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun