Jika kita membuka pintu utama SD Negeri Seitingen-Oberflacht di kawasan Baden-Württemberg, sapaan empat kotak sampah yang tak bau itu akan membuat kita tersenyum. Indahnya dunia, selamat datang masa depan! Sumpah muridnya untuk beramah lingkungan setidaknya berjalan selama 4 tahun di SD itu (kelas 1-4, bukan kelas 1-6 seperti di Indonesia). Isn’t that great? Klasse!
[caption id="attachment_144499" align="aligncenter" width="645" caption="Sambutan di pintu utama SDN SO, Jerman"][/caption]
Kotak-kotak yang dihuni kumpulan sampah dari rumah yang dibawa anak-anak sekolah di tempat mereka belajar itu rajin menyapa saya setiap mengantar anak ke sekolah. Kepala saya selalu manggut-manggut.
[caption id="attachment_144501" align="aligncenter" width="663" caption="Tiga kotak dan satu kardus sampah tak bau"][/caption]
1.Kotak bagi Korken
Korken (bahasa Jerman) atau Bung (bahasa Inggris) adalah penutup botol, tube atau barel yang berbentuk lonjong panjang terbuat dari kayu, plastik bahkan metal. Dalam hal ini, yang dikumpulkan dari bahan kayu berwarna coklat yang terbiasa ditemukan dari botol Wein (red: minuman anggur beralkohol) atau Sekt (red: minuman anggur beralkohol berwarna putih atau merah muda yang berkarbondioksida, seperti Champagne dan lainnya). Bentuk Korken dari Wein biasanya berbentuk silinder lurus, sedangkan dari Sekt, layaknya paku payung.
Menurut pengamatan saya, beberapa orang Jerman memiliki ide yang bagus menggunakan Korken sebagai bahan basteln (red: prakarya). Misalnya untuk hiasan bingkai foto, dekorasi dinding, boneka atau kreasi lain.
2.Kotak berisi lempengan CD/DVD.
Sebuah lempengan CD atau DVD, memilikiberagam kandungan; aluminium (dari bauksit yang merupakan bahan alam ekstrak yang diambil dari bumi), Polycarbonate (semacam plastik yang berasal dari ekstrak minyak kasar dan gas alam dari dalam tanah), Lacquer (terbuat dari acrylic, jenis lain dari plastik), emas (metal yang hilang dari penambangan perut bumi), Dyes (bahan kimia dari laboratorium yang sebagian berasal dari petrolium dari dalam bumi) dan bahan lain seperti halnya air, gelas, perak serta nikel.
Hmm … mode on membayangkan, saat bahan ini selalu bisa kembali didaur ulang dan atau digunakan kembali, dibandingkan dibuang percuma.
Oh ya, dalam pelajaran hasta karya, beberapa siswa sekolah dasar itu juga sesekali menggunakan lempengan berwarna milineum; kreatif, cantik, bermanfaat dan menginspirasi (CD/DVD reuse).
Dan ternyata ada perusahaan sampah yang mendaur ulang CD/DVD ini menjadi spare parts industri mobil, sebagai bahan dasar plastik, berubah menjadi peralatan kantor, kotak alarm dan panel, lampu kota, serta kabel elektronik. Ayayay, sampah jadi berkah!
3.Kotak untuk batu batterei
Di masa kanak-kanak, secara tidak sengaja saya membuang sebuah baterei di lubang tempat pembakaran sampah. Sebuah letusan lumayan hebat sempat mengagetkan hati (sebuah pelajaran yang amat berharga).
Kini, kekhawatiran dan kebingungan membuang batu baterei itu musnah. Ada penampungan batterei lawas di pusat elektronik, LSM atau di tempat lain seperti di SDN SO ini.
Dalam sebuah situs Environment, Health and Safety Online, saya mengunduh informasi bahwa ternyata pembuangan batu batterei sembarangan dapat berakibat; mencemarkan danau dan alirannya karena bahan metalnya menyublim di udara, amat berbahaya bagi mata atau kulit, mengandung asam korosif yang tinggi, memicu lingkungan dan air menjadi asam. Adu du du du duh ...
4.Kardus bagi Cartridge tinta printer.
Hampir 90% bekas kotak tinta printer berakhir di kotak sampah Jerman, menggunung sia-sia. Di Indonesia berapa ya?
Toner cartridge biasanya mengandung bahan pigmen yang disebut sebagai “carbon black” (diklasifikasi sebagai carcinogen kelas 2B) yang menimbulkan iritasi. Toner cyan, kuning dan magenta-nya banyak mengandung metal berat, tak kalah berbahaya bukan? Meskipun demikian, beberapa cartridge ini bisa didaur ulang (misalnya oleh Lexmark).
Ink-jet cartridge bisa menyebabkan reaksi alergi bagi beberapa orang. Perusahaan seperti HP melalui Planet Partners Program menyediakan amplop demi pengembalian cartridge untuk didaur ulang.
Aahh … beruntung SD SO juga menampung sampah jenis ini disebuah kotak besarnya yang nantinya dijemput oleh Die grüne Umweltbox Interseroh (red: kotak ramah lingkungan dari Interseroh). Namanya Jerman, tentu saja ada ketentuan barang yang tidak boleh dikumpulkan, dengan peringatan di dindingnya „Eine kleine Auswahl von Tonerbehältern, die NICHT in die Box gehören“ (red: contoh tempat tinta yang TIDAK boleh dimasukkan didalam kardus).
[caption id="attachment_144502" align="aligncenter" width="613" caption="Contoh kelongsongan tinta yang tidak boleh masuk kardus"][/caption]
Langkah pihak sekolah ini ternyata memiliki misi peduli lingkungan sekaligus mendukung program Stiftung lesen (red: program pendukung gerakan membaca). Bersama dengan Meike, Der Sammeldrache (red; Meike, si naga pemulung) anak-anak semakin semangat mengangkat tema „Aktiv gelebter Umweltschutz“ (red: aktif mencintai lingkungan), satu kolaborasi jitu yang apik nan bermanfaat.
[caption id="attachment_144503" align="aligncenter" width="653" caption="Meike, si naga pemulung"][/caption]
Perusahaan sampah Sammeldrache di Jerman itu (termasuk situs Geld für Mühl) selalu menawarkan siapapun yang ingin menyumbangkan sampah CD/HP/cartridge ini, atau menukarnya hingga kisaran 20 euro per buahnya. Sammeldrache memberikan premi bagi sekolah atau sponsor yang bekerja sama dengan mereka. Total premi itu bisa ditukar dengan komputer, buku dan barang lain yang bermanfaat bagi pedonor.
So, bukan hal yang asing jika seorang anak merengek kepada orang tuanya dirumah (bukan karena kekurangan uang jajan):
“Mamaaa, bitte nicht vergessen die Batterien usw. sammeln …” seorang anak akan mengingatkan ibunya untuk membekali dengan sampah baterei dan lainnya untuk dibawa kesekolah.
Itulah sumpah generasi muda yang menuntut ilmu di SD SO, Jerman. Nah, jika anak-anak SD sudah belajar, saya dan siapapun yang lebih dewasa tentunya lebih mudah mengerti dan mengikutinya.
Sayangnya tidak semua negara didunia ini peduli akan waste management system khusus bahan-bahan berbahaya sekaligus bermanfaat seperti tersebut diatas. Na ja … Selamat beramah lingkungan dan selamat memperingati hari sumpah pemuda. Semangat, young inside!
Sumber:
1.Pengalaman pribadi dan terjemahan bebas dari berbagai web:
3.http://www.ehso.com/ehshome/batteries.php
4.http://www.geldfuermuell.de/leergutankauf/?gclid=CMzBvcLhiawCFcWFDgod9lvYnQ
5.http://www.earthlinksecurity.com/articles/Ewaste/index.html
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H