[caption id="attachment_359195" align="aligncenter" width="512" caption="Program Selamatkan Gorila"][/caption]
[caption id="attachment_359196" align="aligncenter" width="512" caption="Gerbang masuk Wilhelma"]
Wilhelma. Kebun binatang kota Stuttgart, Jerman ini kembali kami kunjungi untuk kelima kalinya. Ramai-ramai. Demi penghematan uang dan energi, serta cinta lingkungan, kami pakai kereta api. Lebih murah, tidak lelah menyetir di kota besar yang macet dan tentu tak perlu buang gas motor ke udara.
Namanya kebun binatang, yang dilihat pasti flora dan faunanya. Kok fauna juga? Iya, kebun binatang ini kan dulu milik raja Wilhelm, jadi indah sekali. Namanya juga bangsawan, lux. Ada tanaman teratai di kolam besar, beragam Mawar di English garden, tanaman eksotis di rumah kaca dan masih banyak lainnya. Tidak sekedar pelihara hewan-hewan.
[caption id="attachment_359197" align="aligncenter" width="512" caption="Kolam besar penuh teratai"]
[caption id="attachment_359198" align="aligncenter" width="320" caption="Pohon segaban, Mammoth namanya ...."]
Selain flora dan fauna, bonbin ini memang istimewa memanjakan anak-anak karena banyak taman bermainnya. Aduhhhhhh anak-anak hiperaktif sekali memainkan alat-alatnya sampai tidak mau diajak meneruskan jalan-jalan path di bonbin ini, bahkan tak mau pulaaaang. Hedeeeh, mana kaki mau mbledhosss. Capeeek ... deh, kaki mau meledak. Taman ini luaaaaas sekali. Butuh kaki yang kuat dan sol sepatu empuk. Kalau tidak, lama-lama kaki bisa jadi mirip punya bebek. Ceper, karena terlalu banyak menapak jalanan kebun binatang. Dulu jaman raja-raja gimana, ya?
[caption id="attachment_359199" align="aligncenter" width="496" caption="Wajah kera waktu teriak"]
[caption id="attachment_359200" align="aligncenter" width="512" caption="Wajah kera waktu mikir"]
[caption id="attachment_359202" align="aligncenter" width="320" caption="Wajah kera heran atau kaget?"]
[caption id="attachment_359203" align="aligncenter" width="320" caption="Wajah kera lagi berisik"]