Belfie. Kata ini pasti segera meninggalkan Selfie, yang sudah terlebih dulu in dan banyak disukai pengguna internet dari yang muda sampai tua. Kata orang Jerman, Selfie war gestern und heute ist Belfie (Selfie itu sudah nggak jaman ah, yang lagi ngetrend, Belfie tuuuh). Belfie banyak dipopulerkan oleh artis wanita berpantat wow.
Saya datangkan mbah google, gambarnyaaaa belfie ya ampuuun. Kalau diketik kata Belfie, yang keluar gambarnya aduhaiii ... ada apel, pir, semangka, anggur .... Dipilih-dipiliiih. Sepertinya saya harus menyingkir karena bukan golongan orang yang berani belfie. Apa yang mau dipamerin??? Kalau J-Lo atau Shakira pasti gudangnya dan pantas/wajib pamer. Lha kalau saya; bisa diguyu pitik, kata orang Jawa.
Kata Belfie berasal dari Butt (bottom) + Selfie, ini lebih membuat mata terbelalak lah ya. Sesuai katanya; butt, buttocks atau bottom alias pantat, yang dipamerin bagian belakang. Foto bagian belakang yang kadang bisa merangsang jika tampilannya seperti model yang memiliki pantat seksi dan menawan. Meski banyak juga yang tepos-tepos PD dan bikin tersenyum bahkan geli.
Selfie, biasanya diambil sendiri oleh pemiliknya dengan menggunakan tongfie (tongkat selfie), atau pakai tangan dengan resiko bagian tangan sedikit terlihat memegang kamera, harus lari kencang setelah menyetel tombol otomatis dalam sekian detik atau cara lain. Yang diambil bagian wajah atau tubuh dari penampang depan. Lah, kalau belfie ini ... tampak belakang.
Persamaannya, keduanya biasa dipamerkan/diposting di jejaring sosial (facebook, twitter, instagram, my space dan sebagainya ... Kompasiana? Saya yakin ada, buanyak malah). Beragam komentar pun akan berdatangan. Ada yang pro dan kontra. Siap-siap saja.
Nah, baik selfie maupun belfie ada nilai plus minusnya. Hati-hati dan jaga diri. Selfie? Sudah! Belfie? Berani? (G76)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H