Saya memang selalu gagal paham politik. Nggak ngerti ah. Saya lebih menyukai isu sosial, budaya, pendidikan, anak atau wisata. Asyik tuh. Tapi setiap orang berhak menentukan mana ketertarikan yang diambil. Tidak boleh dipaksa. Bagaimana jadinya kalau saya yang ’dipaksa’? Pasti ada perasaan tak enak lah yaaaa ....
Manusia memang tempatnya salah. Tak hanya saya tapi juga orang lain, seperti petugas di Gramedia Solo. Ya, saya memang sedang geleng kepala, mendapat kabar kalau salah satu buku kami (ditulis Budi Maryono bersama saya dan mbak Jetty Maika) “Bertahan di ujung pointe“ salah masuk kotak/rak buku politik. Iya, politik!! Sejajar dengan buku “G30 S/PKI“(ih sereeeem), “Swordless Samurai“ (astagaaa ... samurai, man!) atau “Yakuza“ (duuuh, mrinding).
Padahal buku yang terbit di Gramedia Jakarta ini adalah memoar tentang balerina Jetty Maika. Ia adalah penari dari Namarina yang memiliki anak yang berbakat sama dan sekolah balet di New York. Sebelumnya, Vaya, anak gadis umuran 14 tahun itu telah mendapat beasiswa balet dari berbagai negara. Jadi, jelas sekali bahwa buku ini bukan buku politik. Mengapa diletakkan di rak buku display toko buku Gramedia jurusan politik? Pasti ini salah letak, atau memang tidak ada tempat yang kosong di toko buku Gramedia Solo (seperti yang dilaporkan Mutiara Relung Sukma lewat FB)? Ada bagusnya kalau kami hubungi petugas di sana ... Komposono (kompasianer di kota Solo) bisa bantu?
Dalam FB, sang balerina menyatakan kaget dengan kejadian salah letak ini. Dan menurut mas Budi Maryono, barangkali karena kata Pointe (posisi ujung ibu jari kaki di lantai jadi tumpuan balerina) ada hubungannya dengan kabinet. Haha. Kalau menurut saya karena judul, dari kata "Bertahan" hehe.
[caption id="attachment_370035" align="aligncenter" width="360" caption="Tengah,bawah-salah masuk rak politik (dok.Mutiara Relung Sukma)"][/caption]
[caption id="attachment_370041" align="aligncenter" width="346" caption="Bertahan di ujung Pointe (dok.Jetty Maika)"]
Harapan saya, semoga di toko buku Gramedia lain, ini tidak akan terjadi lagi. Jangan salah letak. Mosok saya masuk kotak politik? Ugh ... ilmu saya belum sampai ke sana, hurung gadhuk. Apa ini doa ya?
Ya sudah, kalau sedang jalan-jalan di toko buku Gramedia seluruh Indonesia, minta tolong kompasianer perhatikan apakah buku kami itu sudah benar letaknya di rak biografi/profil/tokoh atau nyelonong di kotak/rak lainnya? Terima kasih yang tak terhingga. Saya akan sangat berhutang budi. Selamat pagi.(G76)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H