Mohon tunggu...
Gaganawati Stegmann
Gaganawati Stegmann Mohon Tunggu... Administrasi - Telah Terbit: “Banyak Cara Menuju Jerman”

Housewife@Germany, founder My Bag is Your Bag, co founder KOTEKA, teacher, a Tripadvisor level 6, awardee 4 awards from Ambassadress of Hungary, H.E.Wening Esthyprobo Fatandari, M.A 2017, General Consul KJRI Frankfurt, Mr. Acep Somantri 2020; Kompasianer of the year 2020.

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

Bayar Utang

18 November 2014   00:18 Diperbarui: 17 Juni 2015   17:35 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Senin pagi-pagi sekali saya terbangun. Pukul 01.00. Iya, mau makan sahur. Maklum, namanya wanita pasti dong pernah bolong puasanya. Hayo, ngakuuu. Apalagi ditambah puasa di luar negeri yang kadang lebih lamaaaa dari di tanah air berbukanya (sampai pukul 21.30). Haha, sempat sesekali batal.

Saya siapkan dua batang sosis ayam, segelas jus alpokat dan segelas air. Mata rasanya ngantuk, mau makan banyak rasanya nggak enak. Waaah, ingat jaman kecil, puasa di rumah. Ibu yang menyiapkan makanan, saya yang giliran beresin nanti; cuci-cuci. Makan sahurnya bareng-bareng keluarga. Lalu, masjid dekat rumah akan mengumandangkan pengumuman:

“Imsyaaaaaaaak ... “ Stop makan dan minum, sudah sikat gigi. Wah kangen. Memori yang manis. Sekarang? Pasti beda lah yaaaa ... boro-boro mendengarkan suara begitu, lihat masjid saja jaraaaaang kalau tidak lewat kota sebelah, 20 menitan dari rumah. Itu saja menaranya tidak bunyiiii. Ada juga gereja, dekat rumah. Cantik dan indah. Setiap hari loncengnya pun menghiasi telinga.

Ohhh ... membayar puasa itu seperti membayar hutang baik janji ataupun uang. Kalau tidak dilaksanakan, kok seperti dikejar-kejar hahaha ... tanggung jawab sama yang di Atas. Tidak boleh bilang “Maaf, lupaaa ....“ karena walah-walaaah, bisa-bisa puasa berikutnya sudah di depan mata, utangnya segudang.

Dan melakukannya di musim dingin di Jerman memang enak, selain nggak haus (lebih banyak kriuk-kriuk lapar) karena temperatur dingin lebih dominan, matahari terbenamnya cepetan. Xixi ... Pukul 17.00 saja sudah gelapnya minta ampun. Yuhuuu ....

Satu lagi, karena suami sedang tidak berada di rumah, menunaikannya jadi lebih khusyuk. Inshaallah ... Si bapak sih, suka menggoda. Huuuh.

Baiklah ... semoga terlaksana dengan baik dan tetap semangat menjalani hari meski bisa jadi badan maunya lemes, malas dan ... mulut bau seperti minyak kasturi. Selamat siang. (G76)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun