Mohon tunggu...
Gaganawati Stegmann
Gaganawati Stegmann Mohon Tunggu... Administrasi - Telah Terbit: “Banyak Cara Menuju Jerman”

Housewife@Germany, founder My Bag is Your Bag, co founder KOTEKA, teacher, a Tripadvisor level 6, awardee 4 awards from Ambassadress of Hungary, H.E.Wening Esthyprobo Fatandari, M.A 2017, General Consul KJRI Frankfurt, Mr. Acep Somantri 2020; Kompasianer of the year 2020.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kado untuk Anak Serbia

28 November 2014   23:13 Diperbarui: 17 Juni 2015   16:35 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Seperti biasa, natal adalah kesempatan untuk orang-orang yang saya kenal di Jerman, untuk berbuat baik dan beramal lebih banyak dari hari biasa. Masyarakat yang mayoritas Katholik ini memang sudah turun temurun demikian. Saling menghujani hadiah, berbagi ceria menjelang natal. Wow ... meriah.

Kalau masa kecil saya di Indonesia tentu lain, hadiah hanya datang pas lebaran; baju baru misalnya. Atau ketika dewasa, dapat parcel hari raya. Ini berubah ketika di Jerman, tradisinya jadi; banyak orang memberi saya kado natal yang dulu tak pernah saya alami tapi kalau lebaran, sepi. Baiklah, menikmati saja. Bahagiaaa.

***

Adalah sebuah program “Kinder helfen Kinder“ atau “Anak Membantu Anak“ yang sangat terkenal di daerah kami. Program sosial tahunan ini demi menyongsong natal yang jatuh pada bulan Desember. Makanya, program Jerman ini dilakukan pada bulan September-November. Di daerah kami, batasan pemberiannya ke agen/koordinator area ADRA sampai 18 November saja. Kami serahkan sebuahkotak (dari ADRA) yang diisi oleh anak-anak kami dengan mainan, coklat, alat tulis, selimut, buku dan segala sesuatu yang ingin kami beri. Sesuai aturan ADRA, barang yang diberikan tidak harus baru tapi bermanfaat dan tidak kadaluwarsa (jika ada batasannya). Ohhh, anak-anak senang dengan kegiatan ini. Semangat sekali mereka memilih barang yang masih baru tapi tak terpakai di lemari gudang dan cocok untuk menyenangkan seorang anak gadis Serbia, usia 7-9 tahun. Mengapa perempuan? Pertama karena mereka juga perempuan.Kedua karena barang-barang persediaan kebanyakan untuk perempuan, princess gitu lah. Ketiga, katanya mereka minta adik perempuan lagi. Hadoooh, biyungg ....

[caption id="attachment_378955" align="aligncenter" width="512" caption="Semua informasi, diisi di atas karton."][/caption]

[caption id="attachment_378956" align="aligncenter" width="512" caption="Program "]

14171658741260022174
14171658741260022174
[/caption]

Yup, isi kado memang dikategorikan sesuai jenis kelamin dan umurnya. Misalnya balita, 5-7 tahun, 7-9 tahun dan 10-12 tahun. Informasi tentang ini harus diisi di atas karton. Begitu pula isinya apa terdiri dari apa? Gula-gula, alat kesehatan/kebersihan, mainan, alat tulis atau apa. Semua dicentang sesuai isi.

Wah, program ini sudah dimulai sejak tahun 2000 lho, di mana paket hadiah untuk 650 anak-anak Bulgaria mendapat sambutan yang hangat. Maka dari itulah, program ini berlanjut sampai tahun ini. Sudah 14 tahun lamanya ADRA, begitu organisasi sosial yang mengorganisirnya, bekerja dengan baik dan tulus. Semua dokumentasi (gambar dan video) serta laporan tentang bantuan, ada di web site mereka, demi membangun kepercayaan masyarakat.

Tujuan program ini hanya satu; menyenangkan anak-anak di luar Jerman (Bosnia, Bulgaria, Rumania, Serbia ...). Mengapa bukan menyenangkan anak-anak Jerman? Barangkali karena anak-anak Jerman kebanyakan sudah sejahtera dan giliran mereka untuk SMS (Senang Melihat orang Senang)seperti kata pak Tjiptadinata dalam buku Pencerahan diri .... Bahkan kalau saya bilang, anak-anak Jerman kebanyakan hadiah bahkan berlebihan. Sering dapat hadiah; paskah dapat, natal dapat, baptis dapat, Kommunion dapat, Konfirmation dapat, apalagi ultah ... ya, gitu tuh.

Seru! Anak-anak Jerman di TK dan SD seluruh Jerman (yang sekolahnya memiliki kerjasama dengan ADRA), telah ikut menyukseskan program sosial dengan sebuah keinginan menyenangkan anak-anak yang kurang beruntung. Setiap orang pasti senang melihat wajah ceria anak-anak bukan? Bayangkan wajah mereka membuka kardus dan menimang-nimang isinya. Saya saja senang dapat kado dan bisa jingkrak-jingkrak apalagi anak-anak?

Oh, ya, untuk transportasi, setiap pengumpulan kardus paket harus disertai uang 5€ untuk transport. Misalnya daerah kami, tujuannya Serbia, berarti untuk mengirimnya dari Jerman ke Serbia ya, pakai 5€ itu. Biasanya pengiriman luar negeri berdasarkan kg. Tapi dengan kelas massa seperti program ini, jadinya murah. Makanya hanya 5€. Dalam brosur terlihat mereka mengirim dengan truk. Waduuuuh, lama pasti ya? Kalau pakai pesawat pastilah mahal bea ongkirnya.

***

Pastinya program pengiriman bantuan berupa baju atau uang untuk anak panti asuhan sudah sering saya dengar. Namun, saya tidak tahu apakah program sosial kreatif seperti di Jerman ini juga ada di sekolah-sekolah Indonesia. Misalnya sekolah anak-anak kota besar, mengirim paket untuk anak-anak di kota kecil bahkan pelosok yang pakai sepatu atau sandal saja tidak. Apalagi dapat hadiah khas anak-anak; coklat, mainan ... Dari anak untuk anak. Mengajari mereka berbagi barang-barang yang mereka miliki.

Tak perlu barang yang baru, kalau sudah terpakai tapi masih bagus kualitasnya dan berguna bagi anak-anak lain, mengapa tidak? Bantuan tidak hanya diberikan kepada orang kalau ada bencana atau kesusahan. Daripada barang-barang itu mangkrak di rumah diselimuti debu dan bau? Lebih baik memang dipindahtangankan, dimanfaatkan ... segera. Selamat mengirim paket untuk membuat anak-anak yang kurang beruntung, sejenak tersenyum bahagia. Selamat pagi.(G76)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun