Mohon tunggu...
Gaganawati Stegmann
Gaganawati Stegmann Mohon Tunggu... Administrasi - Telah Terbit: “Banyak Cara Menuju Jerman”

Housewife@Germany, founder My Bag is Your Bag, co founder KOTEKA, teacher, a Tripadvisor level 6, awardee 4 awards from Ambassadress of Hungary, H.E.Wening Esthyprobo Fatandari, M.A 2017, General Consul KJRI Frankfurt, Mr. Acep Somantri 2020; Kompasianer of the year 2020.

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

Memotret Malaikat

27 Desember 2014   02:30 Diperbarui: 17 Juni 2015   14:23 196
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Waktu sekolah dulu, saya masih ingat pelajaran agama yang diajarkan. Di sana, saya belajar tentang percaya akan adanya malaikat. Rukun iman kedua; iman atau percayakepada malaikat-malaikat dengan tugasnya masing-masing.

Ternyata di Jerman, mayoritas masyarakat Katholik juga percaya akan adanya malaikat, khususnya Schutzengel alias guardian angel atau malaikat penyelamat. Seperti apa ya rupanya?

Beruntung sekali pada masa menjelang natal, museum dekat rumah menyambut hari besar itu dengan menyelenggarakan pameran para malaikat. Malaikat itu pasti berbeda dengan malaikat asli yang saya pelajari waktu sekolah. Mereka itu imitasi, bisa berasal atau terbuat dari bahan apa saja dan merupakan milik pribadi yang dipinjam museum untuk sekian minggu dipamerkan kepada publik, lalu kembali kepada pemiliknya lagi. Bukan malaikat sungguhan.

[caption id="attachment_386209" align="aligncenter" width="360" caption="Lukisan malaikat Peilung anak-anak"][/caption]

***

Yaaa ... pintu museum dibuka. Seorang penjaga menyapa kami. Sebuah kotak celengan sebagai tempat menyumbang ada di meja. Pameran ini gratis, kalau mau menyumbang, silakan.

Kami pun menaiki tangga untuk menyaksikan para malaikat dipajang. Seru, dari model tua sampai desain yang terbaru. Dari bahan polyresin sampai kain. Dari yang kecil sampai yang segedhe gaban ada.

[caption id="attachment_386210" align="aligncenter" width="410" caption="Aloisius"]

1419595570561216995
1419595570561216995
[/caption]

[caption id="attachment_386213" align="aligncenter" width="410" caption="Malaikat mengitari keluarga"]

14195957381214370545
14195957381214370545
[/caption]

[caption id="attachment_386214" align="aligncenter" width="360" caption="A guardian angel"]

14195957741211189323
14195957741211189323
[/caption]

[caption id="attachment_386239" align="aligncenter" width="360" caption="Malaikat dalam warna"]

14195966102145303812
14195966102145303812
[/caption]

Ada satu yang menarik, gambar malaikat terbesar. Itu kisah malaikat masyarakat Bayern yang bertampang sangar. Ada kartun dan film tentangnya. Meskipun bentuknya tidak seindah yang saya bayangkan, ia tetap malaikat (rekayasa ala orang Munchen). Namanya malaikat Aloisius. Ini diciptakan oleh Ludwig Thoma pada tahun 1911. Malaikat ini diceritakan berbaju putih, berkumis, bertopi seperti masinis, bersayap putih, senang bermain harpa, suaranya fals tapi menghibur.

[caption id="attachment_386215" align="aligncenter" width="360" caption="Dari bahan rajutan"]

1419595817955578732
1419595817955578732
[/caption]

[caption id="attachment_386216" align="aligncenter" width="360" caption="Dari bahan karung goni"]

1419595837839723727
1419595837839723727
[/caption]

[caption id="attachment_386217" align="aligncenter" width="360" caption="Model sakini"]

1419595860794602285
1419595860794602285
[/caption]

[caption id="attachment_386218" align="aligncenter" width="351" caption="Berpelukan"]

14195958831116027574
14195958831116027574
[/caption]

[caption id="attachment_386219" align="aligncenter" width="352" caption="Pernah lelah"]

14195959082035939827
14195959082035939827
[/caption]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun