Mohon tunggu...
Gaganawati Stegmann
Gaganawati Stegmann Mohon Tunggu... Administrasi - Telah Terbit: “Banyak Cara Menuju Jerman”

Housewife@Germany, founder My Bag is Your Bag, co founder KOTEKA, teacher, a Tripadvisor level 6, awardee 4 awards from Ambassadress of Hungary, H.E.Wening Esthyprobo Fatandari, M.A 2017, General Consul KJRI Frankfurt, Mr. Acep Somantri 2020; Kompasianer of the year 2020.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Tradisi Potong Dasi, der Weiberfasching

17 Februari 2015   06:56 Diperbarui: 17 Juni 2015   11:03 257
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jerman memang luar biasa. Banyak tradisi unik yang dipelihara sampai kini. Salah satunya adalah der Weiberfasching. Ini dimulai pada tahun 1824. Waktu itu sekumpulan perempuan di Bonn-Beuel memotong dasi para lelaki, yang mendominasi karanaval. Mereka mengumpulkan dasi, sebagai simbol lelaki dan memotongnya di balaikota.

[caption id="attachment_397436" align="aligncenter" width="512" caption="Jangan potong dasi bapak ...."][/caption]

Lalu apatanggapan para lelaki jika dasinya dipotong? Yang tidak mengerti guyon alias lelucon pasti akan marah-marah bahkan sampai menyeret pelaku ke pengadilan. Bagi yang sudah tahu pasti hanya tertawa dan sadar, “Yes, yes Gott, der Weiberfasching ist schon da!“ Ya, ampun, ini kan hari Weiberfasching!

Sekarang-sekarang ini, para lelaki yang memiliki pengalaman dipotong dasinya, secara turun temurun memberikan tips untuk menghindari keusilan ini; menalikan dasinya menjadi pendek atau jangan pakai dasi! Kalau tidak, bisa repot setiap tahun dasinya hilang satu, ya, Paaaak? Kalau murah saja sudah eman-eman apalagi kalau bermerk atau favorit. Ughhhh .....

Makanya di beberapa negara bagian di Jerman (Köln, Dusseldorf, Mainz, Nürnberg, Bavaria), tanggal 12 Februari kemarin itu diperingati sebagai tradisi potong dasi. Bahkan beberapa korban di antaranya adalah para walikota di kota tersebut yang sedang ngantorrrr. Heboh! Karnaval jalanan dengan baju yang aneh, lucu, unik ... sambil bawa gunting cekrik-cekrik. Maap yaaaa ... perempuan bisa usil, lho. Bahkan di beberapa tempat seperti bar, cafe, resto, pub ada yang hanya dibooking perempuan pada hari itu. Sedangkan yang laki-laki, mumpung Fastnacht, memba-memba, menyamar jadi perempuan ... dari ujung rambut sampai ujung kaki, bergincu, berhak tinggi ...

Yup. Ini memang dirayakan pada hari Kamis, sebelum Aschermittwoch atau hari abu (besok tanggal 18 Februari 2015). Sudah lewat yaaaa ... O-O.

Bagaimana? Kompasianer lelaki rela dasinya dipotong atau mengikuti tips di atas? Mangga saja ... have fun, Jerman sedang demam karnaval sampai minggu ini saja. Nah, bagi yang perempuan, sudah siap-siap gunting untuk tahun depan? Yuk potong dasi bapak-bapak ... rame-rame, tahun depan. Selamat malam! (G76)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun