Sabtu, 9 Januari. Ruangan rumah makan “Sternen“ tampak padat dipenuhi oleh penduduk Jerman.
Makanan Indonesia sudah disantap. Tarian Indonesia sudah disajikan. Yang perlu dicatat, musik Indonesia sebagai pemanis. Helena yang akhirnya dijuluki si Tina Turner-nya Indonesia malam hari itu, benar membuat para tamu berpesan pada saya:
“Siapa temanmu yang kayak Tina Turner? Luar biasa. Caranya menghibur kami, wah!“
Atau ...
“Temanmu itu hebat. Bisa-bisanya ngajak tamu nari poco-poco. Sudah gitu, nyanyinya semangat banget.“
Atau...
“Kamu narinya hebat, ditambah temen kamu yang nggitar itu luar biasa. Seperti matahari. Pribadi yang hangat.“
Dan masih banyak lagi.
Ya, betul. Beberapa minggu sebelum acara diselenggarakan, saya mengundang dia untuk datang dan memamerkan ukulele, mengiringi lagu daerah. Karena dia asli Maluku, tak heran kalau dia memilih lagu-lagu dari sana juga. Helena sudah lama di Jerman dan malang melintang dengan gitar dan ukulelenya dari pesta ke pesta untuk pamer lagu Indonesia. Mantab!
1. Ampar-ampar Pisang