Mohon tunggu...
Gagan
Gagan Mohon Tunggu... -

Orang gila yang tak lupa kewarasan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Petarung di Ruang Mimpi

22 Maret 2017   12:02 Diperbarui: 22 Maret 2017   12:16 686
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="sumber : all.astrology.ru"][/caption]marwah petarung berjalan di ruang sepi mimpi
bertekat labuhkan pada bumi
ikat pada tonggak di tanah kebenaran

pahami sapa alam
simak zaman dan kata langit
rasakan sentuhannya jelajahi jiwa
seraya tak henti ayun langkah

halau semua peristiwa
seperti gembala kawanan ternak
dari padang rumput hingga kandang senja
seturut logika dan rasa

berpijak terus di titian terang
usah hirau tapak indah kegelapan
agar mimpi tak runtuh oleh khilaf
dan berserakan dibawa arus kebodohan

mimpi bukan milik janji kosong
tak pula keculasan
ia lahir dari rahim harapan
melangkah lah walau kau diperolok-olok sepi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun