Mohon tunggu...
Gagan
Gagan Mohon Tunggu... -

Orang gila yang tak lupa kewarasan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Artikel Utama

[Puisi] Perempuan yang Minta Bunga

25 Maret 2017   11:33 Diperbarui: 25 Maret 2017   23:00 789
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption caption="sumber gambar : https://s-media-cache-ak0.pinimg.com/originals/7e/2f/45/7e2f45d74122accd302ea5e9ca0114b3.jpg"][/caption]

perempuan itu minta bunga | aku melirik sambil tertawa kecil | berharap dia tak kecewa | dilihatnya halamanku luas dan subur | banyak tanaman berebut tumbuh | tapi tak ada bunga |

perempuan itu minta bunga tiap kali bertemu | aku selalu tersenyum seraya menggeleng | dia mungkin heran aku tak punya bunga | namun tak pernah bertanya penyebabnya |

dulu aku pernah punya bunga | kutanam dan kurawat lama | sering kuletakkan di depan rumah | pamer pada setiap orang lewat | bunga itu kemudian hilang saat terlelap |

hari ini perempuan itu tidak minta bunga | tapi aku bergegas mencari bunga | kupilih bunga paling indah | kubawa ke tempat istirahat abadinya |

kini aku rajin menanam bunga | tiap hari tumbuh pucuk baru | tiap hari pula kuantarkan perempuan itu bunga | tapi tak pernah kumiliki alasan pasti |

____ 

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun