Mohon tunggu...
Gagah P Arifianto
Gagah P Arifianto Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

"I disapprove of what you say, but will defend to the death your right to say it."

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Petualangan Penipu Asal Indonesia Itu Pun Berakhir di Amerika...

19 Desember 2013   15:57 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:44 586
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_284849" align="aligncenter" width="448" caption="Rudy Kurniawan (thewinecellarinsider.com)"][/caption] Pengadilan yang menyidangkan kasus penjualan dan pemalsuan Wine di California, Amerika Serikat dengan terdakwa seorang kolektor berkewarganegaraan Indonesia pun berakhir juga. Rudy Kurniawan, 37 tahun, resmi dinyatakan bersalah oleh tim Juri dan terancam penjara maksimum 40 tahun. Menyedihkan, karena pada suatu waktu, Rudy justru bisa dianggap membanggakan bagi Indonesia. Bukan apa-apa, sepak-terjang Rudy buat saya memang sangat luar biasa. Ia membanggakan karena reputasinya sebagai pengamat, kolektor dan penjual Wine langka di Amerika Serikat meningkat pesat sejak awal 2000-an. Bahkan dikalangan kolektor wine langka yang dipasaran harganya bisa mencapai jutaan dollar, ia dianggap mempunyai selera yang luar biasa (exceptional palate). Tempat penyimpanan wine (wine cellar) di rumahnya pun dinobatkan sebagai The Greatest Cellar on Earth. Pada 2006, ia menjual kurang lebih 12.000 wine langka yang menghasilkannya jutaan dollar. Bukan berlebihan untuk menobatkan ia saat itu sebagai penikmat wine nomor satu didunia. Sayangnya, ia ternyata juga salah satu penipu terbaik di dunia. Dan ia lahir di Jakarta, Indonesia. Sangat memalukan memang, namun untuk saya sendiri kisah sepak-terjang seorang Rudy Kurniawan dalam dunia wine yang melibatkan kalangan super elite di Amerika adalah cerita yang sangat menghibur. Seperti kisah pelarian dan penipuan Frank Abagnale, yang difilmkan oleh Spielberg dalam Catch Me If You Can. Membayangkan Rudy bertemu dengan milyarder-milyarder elit dan mempresentasikan wine langka yang baru ia "temukan" (padahal palsu), dan menyaksikan para milyarder itu mengangguk-angguk dan mengiyakan permintaan Rudy bisa jadi sebuah hiburan bagi kita di Indonesia, yang sudah terbiasa dengan penipu-penipu semacam ini. Siapa sangka seorang penipu asal Indonesia ternyata bisa "berkarir" juga menipu di AS, apalagi korbannya adalah orang-orang berpendidikan tinggi dan kaya raya. Terlepas dari semua itu, kisah Rudy perlu dijadikan pelajaran, bagi kita, atau setidaknya saya. Untuk jadi kaya secara cepat memang ada caranya, namun setiap cerita selalu ada akhirnya. Dan untuk Rudy Kurniawan, 37 tahun, cerita petualangannya berakhir pada 18 Desember 2013, di California.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun