Mohon tunggu...
gaelby salahuddin
gaelby salahuddin Mohon Tunggu... -

An ordinari man as ussual with simple motto "iyya kana'budu waiyya kanasta'in." http://gaelby.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Grand Prize Pahala di Bulan Istimewa Ramadhan

9 Agustus 2010   14:18 Diperbarui: 26 Juni 2015   14:11 328
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Insya Allah, beberapa hari lagi Allah SAW masih mengizinkan kita bersua kembali dengan Ramadhan, bulan istimewa bertabur grand prize dan pahala. Tentu kita bersuka cita dan bersyukur dengan kedatangannya, karena tidak sedikit di antara keluarga kita, kerabat dekat, tetangga, maupun teman-teman yang telah bersama-sama melewati  Ramadhan dengan kita tahun lalu, kini tidak sempat menikmati kelezatan Ramadhan tahun ini, karena lebih dahulu dipanggil ke kharibaan-Nya. Ramadhan adalah bulan istimewa dengan banyak mega bonus dimana Allah SWT menebarkan rahmat, barakah dan pahala secara besar-besaran. Personifikasi Ramadhan ibarat seorang super kaya yang super dermawan. Dia kemudian datang untuk membagi-bagikan hadiah dan bonus tanpa batas kepada siapa saja yang memanfaatkan peluang sebaik-baiknya. Betapa tidak? Sebagaimana pernah dijelaskan Rasulullah Saw, siapa saja yang menjalankan ibadah nafilah (sunah) pada bulan Ramadhan, akan mendapatkan pahala yang setara dengan pahala orang yang menjalankan ibadah wajib di bulan lainnya. Siapa saja yang menjalankan ibadah wajib pada bulan Ramadhan akan mendapatkan pahala minimal setara dengan 70 kali ibadah wajib di bulan lain. Bahkan Allah telah menyediakan GRAND PRIZE. Awal Ramadhan disediakan Rahmat, Pertengahan disediakan Ampunan dan Penutup Ramadhan bebas dari neraka berupa surga bagi siapa saja yang menjalankan ibadah  dengan kualitas the best. Allahu akbar wa Lillahil-hamd ! Sungguh merugi orang-orang yang tidak memanfaatkan Ramadhan dengan menjalankan ibadah sebanyak-banyaknya dan sebaik-baiknya. Hanya orang-orang yang kurang iman dan kurang ilmu yang membiarkan Ramadhan berlalu, tanpa mendapatkan ekstra pahala. Tentu saja Ramadhan yang kita jalani bukan menjadi bentuk ibadah rutinitas setiap tahun, dengan produk Big Pretender atau individu penuh kepura-puraan  yang berimplikasi membentuk individu bingung. Tetapi Bagaimana Ramadhan bisa bermakna substantif mewarnai bulan-bulan lain. Ramadhan memproduksi the best product yaitu Keshalehan individu yang termanifestasi pada keshalehan sosial. Selamat menyambut bulan Ramadhan, teriring permohonan maaf saya yang tulus kepada teman-teman blogger, mungkin selama berkunjung di blog ini ataupun saat saya blog walking, tersua khilaf dan kata-kata yang tidak nyaman di hati. Sekali lagi mohon maaf lahir dan bathin. Marhaban yaa Ramadhan, Marhaban bulan istimewa bertabur Grand Prize dan Pahala. Dari berbagai sumber, Gambar posting di sini

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun