Mohon tunggu...
gadizaazzahra
gadizaazzahra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Saya seorang mahasiswi Universitas Muhammadiyah Jakarta dengan jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pentingnya Menjaga Nilai-Nilai KearifanLokal di Era Globalisasi

13 Januari 2025   12:15 Diperbarui: 13 Januari 2025   12:17 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Indonesia merupakan bangsa yang kaya akan budaya dan kearifan lokal. Setiap daerah memiliki tradisi, adat istiadat, dan nilai-nilai unik yang diwariskan secara turun-temurun. Kearifan lokal menjadi identitas masyarakat setempat dan kekayaan bangsa yang tidak ternilai harganya. 

Namun, di era globalisasi saat ini, nilai-nilai kearifan lokal menghadapi tantangan besar. Masuknya budaya asing melalui media sosial, film, musik, dan teknologi sering kali membuat generasi lebih dekat dengan budaya luar daripada budayanya sendiri. Banyak tradisi lokal yang mulai ditinggalkan, bahkan dilupakan, karena dianggap tidak selaras dengan perkembangan zaman. 

Padahal, kearifan lokal memiliki peranan penting dalam kehidupan masyarakat. Hampir di setiap budaya lokal di Nusantara dikenal kearifan lokal yang mengajarkan gotong royong, toleransi, etos kerja, dan seterusnya dapat menjadi solusi atas berbagai persoalan modern, seperti kerusakan lingkungan, individualisme, dan ketimpangan sosial. Misalnya, tradisi subak di Bali yang mengatur pengelolaan air secara adil dan berkelanjutan merupakan bukti bagaimana kearifan lokal mampu menciptakan harmoni antara manusia dan alam.

Untuk menjaga kearifan lokal, diperlukan langkah nyata dari berbagai pihak. Salah satunya, generasi muda yang memiliki kepribadian lokal dengan wawasan global yang mampu memahami pentingnya kearifan lokal, khususnya pemerintah dalam memperhatikan peran masyarakat dalam mengenalkan dan menanamkan kearifan lokal.

Teknologi, yang sering dianggap sebagai ancaman bagi kearifan lokal, sebenarnya bisa menjadi alat yang efektif untuk melestarikannya. Platform digital dapat dimanfaatkan untuk mendokumentasikan tradisi, mempromosikan seni lokal, dan memperkenalkan kearifan lokal kepada dunia. Dengan cara ini, budaya Indonesia tidak hanya bertahan, tetapi juga dikenal dan dihargai secara global.

Menjaga kearifan lokal bukan berarti menolak modernisasi, melainkan menemukan keseimbangan antara tradisi dan kemajuan. Sebagai bangsa yang besar, kita harus bangga dengan budaya kita sendiri dan menjadikannya sebagai fondasi dalam menghadapi tantangan zaman. Hanya dengan menghargai dan melestarikan kearifan lokal, kita dapat memastikan bahwa Indonesia tetap menjadi bangsa yang berkarakter, bermartabat, dan berdaulat di tengah derasnya arus globalisasi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun