Mohon tunggu...
Gadis Dea Puspitasari
Gadis Dea Puspitasari Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Gadis Dea Puspitasari menempuh studi S-1, Hobi memasak dan berolahraga

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Ancaman Nyawa dari Plastik Tak Kasat Mata

13 Juni 2024   17:26 Diperbarui: 13 Juni 2024   17:42 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://aliansizerowaste.id/2022/04/11/mikroplastik-berpotensi-bersarang-di-dalam-darah-manusia-apa-dampaknya/Input sumber gambar

Halo Friends,

Tahukah kamu kalau Indonesia merupakan negara penghasil sampah plastik terbesar kedua setelah China? mengerikan bukan?

Produksi sampah plastik di Indonesia mencapai 3,2 juta ton, dan jumlah sampah plastik yang bocor ke laut mencapai 1,29 juta ton. Pasalnya, hampir 83% sampah di Indonesia tidak dibuang dengan baik. Sifat plastik yang ringan, elastis, dan tembus cahaya memberikan banyak manfaat dalam kehidupan sehari-hari. Namun, terlepas dari manfaatnya, sampah plastik, khususnya mikroplastik, menimbulkan ancaman serius terhadap lingkungan dan kesehatan manusia.

Mikroplastik adalah sampah plastik yang berukuran kurang dari 5 mm dan dapat terakumulasi dalam sedimen. Proses masuknya mikroplastik ke dalam air dibagi menjadi dua kategori:  mikroplastik primer dan mikroplastik sekunder. Mikroplastik primer merupakan jenis mikroplastik yang langsung masuk ke lingkungan laut dalam ukuran mikro, sedangkan mikroplastik sekunder merupakan mikroplastik yang dihasilkan dari fragmentasi potongan plastik yang lebih besar. Dampak mikroplastik tidak hanya berdampak pada lingkungan laut, tetapi juga kesehatan ikan dan pada akhirnya, kesehatan masyarakat yang mengkonsumsinya.

Polusi mikroplastik dapat masuk ke dalam rantai makanan dan dimakan oleh hewan laut seperti ikan dan kerang, dan pada akhirnya oleh manusia yang mengkonsumsinya.  Polusi mikroplastik pada manusia dapat menyebabkan gangguan pencernaan, peredaran darah, reproduksi, dan pernafasan.

Plastik menimbulkan ancaman nyata terhadap lingkungan bahkan kesehatan, dengan berbagai potensi dampak negatifnya. Langkah sederhana yang bisa kita lakukan adalah dengan menerapkan 3R (reduce, reuse, recycle) dan yang terpenting adalah sadar diri akan bahayanya plastik bagi kehidupan kita sehari-hari.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun