Mohon tunggu...
Gadis Alfiya
Gadis Alfiya Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

mahasiswa dari untag banyuwangi dengan jurusan ekonomi fokus manajemen dan bisnis

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Jenis-jenis Strategi Bisnis dan Contohnya

25 Juni 2024   11:43 Diperbarui: 25 Juni 2024   12:00 285
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Manajemen Strategi  adalah serangkaian keputusan yang sistematis yang diambil oleh perusahaan untuk mencapai tujuan jangka panjangnya di tengah lingkungan bisnis yang berubah-ubah. Terdapat beberapa jenis strategi bisnis yang umum digunakan, yang masing-masing menekankan pada berbagai aspek dan pendekatan untuk mencapai keunggulan kompetitif. berikut merupakan beberapa strategi yang dapat diterapkan oleh perusahaan.

1. Strategi Integrasi

a. Forward Integration

Forward integration, atau integrasi ke depan, merujuk pada strategi di mana sebuah perusahaan memperluas ruang lingkup operasionalnya dengan mengendalikan atau mengakuisisi aktivitas yang sebelumnya dilakukan oleh pihak eksternal, seperti pelanggan atau saluran distribusi. 

Dengan menerapkan forward integration, perusahaan bertujuan untuk mengamankan kendali lebih besar terhadap akses langsung ke pasar atau konsumen, yang sebelumnya diandalkan pada pihak lain dalam rantai nilai. 

Sebagai contoh, Starbucks menerapkan forward integration dengan mendirikan dan mengoperasikan warung kopi mereka sendiri. Dengan melakukan ini, Starbucks tidak hanya menghasilkan kopi berkualitas tinggi, tetapi juga mengelola seluruh proses dari pembelian biji kopi hingga pengalaman pelanggan di toko. Langkah ini memungkinkan Starbucks untuk mengontrol setiap aspek operasional secara langsung, meningkatkan kepuasan pelanggan, dan mengoptimalkan profitabilitas perusahaan.

  

Perspektif ini dapat diterapkan dalam situasi berikut:

  • Saat harga dari distributor meningkat secara signifikan atau ketika distributor tidak dapat memenuhi kebutuhan perusahaan.
  • Saat ketersediaan distributor berkualitas sangat terbatas.
  • Saat sebuah organisasi bersaing di industri yang tumbuh dan diharapkan untuk terus berkembang dengan cepat.
  • Saat organisasi memiliki sumber daya finansial dan sumber daya manusia yang diperlukan untuk mengelola distribusi produk secara independen.
  • Saat potensi keuntungan dari produksi yang stabil sangat besar.

b. Backward Integration

Backward integration adalah strategi di mana sebuah perusahaan berupaya untuk mengendalikan atau mengakuisisi pemasok atau supplier mereka. Strategi ini menjadi sangat relevan ketika pemasok menghadapi peningkatan harga yang signifikan atau tidak mampu memenuhi kebutuhan perusahaan dengan baik. 

Dengan menerapkan backward integration, perusahaan dapat mengamankan sumber pasokan yang stabil, mengurangi risiko fluktuasi harga dari pemasok eksternal, serta meningkatkan efisiensi operasional dengan mengintegrasikan rantai pasokan secara vertikal. 

Selain itu, strategi ini juga memungkinkan perusahaan untuk memiliki kontrol lebih besar terhadap kualitas dan waktu pengiriman bahan baku atau komponen yang krusial bagi proses produksi mereka. 

Dengan demikian, backward integration tidak hanya memitigasi risiko terhadap ketergantungan eksternal, tetapi juga dapat menjadi pendorong utama dalam meningkatkan keunggulan kompetitif perusahaan di pasar yang kompetitif saat ini. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun