Mohon tunggu...
Deanisa Oranye
Deanisa Oranye Mohon Tunggu... -

Hanya Gadis Oranye

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Rembulan Malamku

26 Januari 2012   06:16 Diperbarui: 25 Juni 2015   20:26 331
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

malam menjelang lagi. angin dingin mulai kembali berhembus di sini. dingin. sepi. hanya kudengar suara-suara gemerisik angin menembus dedaunan di depan sana. hanya angin, dan dingin temanku malam ini.

kuayunkan langkah ini melewati temaramnya gelap malam ini.

bermandikan sinar rembulan sendu. menemaniku dalam sepi ini.

ah, terbang sudah angan ini padamu. pada asa cintaku yang terpendam.

kupandangi indah cahayamu wahai bulan.. selalu aku mengagumi rembulan cerah. mengagumi indah cahayamu. seperti aku mengagumi indah dirimu...

wahai rembulan malamku...

hanya bisa kupandangi...seperti aku memandangi sang bulan di atas sana.

hanya bisa kuimpikan...seperti aku memimpikan bisa merengkuh sang bulan...

ah, wahai engkau rembulan malamku...hanya bisa kuimpikan untuk memilikimu...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun