Mohon tunggu...
bandong gawaii
bandong gawaii Mohon Tunggu... -

mencari sesuatu yg sulit di dapati

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pengorbanan di Hari Minggu

27 September 2010   13:27 Diperbarui: 26 Juni 2015   12:55 208
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

ahhh saya ngak peduli entah sudah ada teman yang nulis tentang hal ini atau belum.karena saya pengen nulis ya nulis aja.kegiatan hari minggu adalah hari libur untuk para BMI hk,dan kebanyakan mereka pasti memadati daerah causeway bay atau terkenal dengan nama kampoangnya anak indo.di sini saya akan sedikit mengincar tentang kegiatan para penjual makanan indonesia,yang pada umumnya mereka adalah para BMI juga.tepatnya di bawah jembatan layang pinggir jalan cuma di batasi oleh pagar besi yang tidak terlalu tinggi.sebenarnya itu jalan khusus untuk pejalan kaki tapi kawan kawan ini meyulapnya menjadi pasar e wong indo.

maka jika kalian berjalan di situ akan terlihat berjejer-jejer orang dengan barang dagangan yang rata rata adalah makanan,yah menurut saya perjuangan banget buat para penjual ini di mana waktu sang bozz tertidur mereka memasak bahan-bahan yang akan di jual besok. dan pagi-pagi mereka membawa barang tersebut ke tempat penjualan,tapi mereka tidak membawa gerobak seperti layaknya pedagang di indo tapi memakai tas besar atau koper dan kalian tau apa yang ada di dalamnya,tak lain dan tak bukan adalah kompor,panci,lemper semacam itu.

kan pengorbanan banget,tapi tuh belum seberapa,ketika mereka mulai berjualan maka adalagi halangannya,rata rata penjual ini berkelompok ada 2-4 orang sedang dagangannya seperti gorengan,bakso,soto,rujak,mie,nasi campur dll,nah tugas dari kelompok tadi beda-beda ada yang menunggui dagangan dan melayani pembeli yang langsung datang ada juga yang keliling mencari pembeli dan satu lagi mengawasi jika ada pak de,nah kalian pasti penasaran siapakah pak de itu, sebutan untuk petugas imigrasi yang melarang para BMI ini kerja sampingan atau jualan karena itu melanggar peraturan. dan tidak jarang juga ada yang tertangkap selain barang dagangan di ambil petugas tadi,si penjual tadi juga dapat denda tapi kayaknya gak sampai di penjara.( moga moga si pak de kagak baca tulisan ini )

sebenarnya petugas imigrasi sudah tau gerak-gerik para pedagang ini makanya setiap minggu cuma mondar-mandir di daerah situ tapi fakta lebih bisa di percaya daripada kata-kata atau prasangka karena tak ada bukti seperti melihat langsung transaksi jual beli,makanya saya bilang ada yang bertugas mengawasi pak de,jika si pak de ini datang pasti pengawas tadi teriak "wooooooooyyy pak de lewat" dan para penjual tadi menutup dagangannya mereka pura pura ngobrol,bertelp ria atau sekedar baca baca,

makanya saya salut dengan mbak-mbak ini,padahal hari libur buat melepas lelah tapi mereka gunakan untuk mencari uang tambahan atau sekedar mengikuti kesenangan menuruti lidah lidah para teman yang pastinya jarang menikmati makanan-makanan khas negeri sendiri, padahal beresiko tinggi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun