Mohon tunggu...
bandong gawaii
bandong gawaii Mohon Tunggu... -

mencari sesuatu yg sulit di dapati

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Mengintip Pendidikan di Hongkong ala Indonesia

28 September 2010   03:43 Diperbarui: 26 Juni 2015   12:54 868
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

ya hk bukan hanya negeri tempat mengeruk dolar,tapi di dalamnya banyak kegiatan-kegiatan positif yang di lakukan para BMI,selain tumbuh beberapa organisasi yang di gawang i oleh para BMI juga,kawan-kawan kita ini kadang mengisi hari libur dengan mengambil les seperti les komputer,bahasa inggris,mandarin dll,atau mengikuti semacam workshop seperti pengembangan diri atau cara-cara berwira usaha.makanya gak jarang juga para pakar dalam bidang tertentu sengaja datang ke hk untuk berbagi ilmu dengan para BMI.

nah perlu di ketahui juga nih kalau di hk tetap ada pendidikan seperti SMP,SMA atau bahkan beberapa universitas udah aktif di sana beberapa tahun lalu,banyak juga loh sarjana jebolan hk tapi jangan di samakan kualitasnya dengan di indo karena kita keterbatasan tempat dan waktu juga,maksudnya sekolah di indo pastinya akan lebih lengkap lagi gitu,karena rata-rata kita sekolah seminggu sekali atau bahkan 2 minggu sekali.aaahh mungkin yang baca ini pada bilang kuliah aja di gedein biasa kali eeehhhhhmmmm,iya mungkin buat yang di indo itu biasa tapi jadi luar biasa buat para BMI jika di liat dari latar belakangnya,saat di indo mengenyam bangku kuliah hanyalah bayangan semu karena BMI rata rata dari kalangan menegah ke bawah.

dan ketika ada kesempatan itu maka mereka yang mendambakan pendidikan lanjutan tak akan menyia-nyiakan,mereka gak peduli umur yang penting dapat ilmu karena yang sekolah rata-rata juga umur 20 keatas bahkan gak jarang juga kok para ibu-ibu semangat mengikuti pelajaran yang harusnya pantas buat anak-anak mereka,eeeehhhhmmm perlu di acungi jempol

karena kita sekolah di hk bukan karena biasiswa atau asli sekolah luar negeri otomatis semua biaya bayar sendiri dan biayanya akan menjadi berlipat ganda karena setiap bahan atau buku dan guru di datangkan dari indo dan juga tempat menurut aturan menyewa di hitung perjam,tapi kebanyakan gak ada yang protes kok, karena ilmu lebih penting (kata beberapa teman).

nah satu lagi nih meski biaya berlipat ganda mereka gak merengek ma ortu kok malah sebaliknya bisa menyelesaikan administrasi sekolah,membiayai kebutuhan sendiri bahkan masih bisa mengirim uang tiap bulan.dan juga ada partisipasi dari KJRI yang telah mengabulkan permintaan para BMI yaitu membuka perpustakaan lesehan yang tersebar di beberapa tempat dan mudah sekali di jangkau oleh teman-teman BMI. cara peminjamannya juga gak rumit,gak usah bayar cuma di suruh amal seiklasnya hehehehehehe

waahhh kalau semua BMI pada pinter menjadi tantangan buat pemerintah hk,loh kenapa ya iyalah sekarang aja BMI dah banyak nuntut, apalagi pinter pinter pasti tambah tinggi lagi entar tuntutannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun