Mohon tunggu...
Gadis Zahra
Gadis Zahra Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

Saya merupakan pelajar aktif tingkat SMA, yang memiliki hobi berorganisasi, saya juga anak yang aktif dan ceria orang orang bilang saya itu ekstrovert. Warna kesukaan saya itu pink dan mata pelajaran favorit saya itu Sosiologi.

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Dunia Tanpa Batas: Mengapa Skill Digital Adalah Investasi Masa Depan

25 Januari 2025   20:31 Diperbarui: 25 Januari 2025   20:31 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Digitalisasi Diera Globalisasi (Sumber: Pinterest)

Dalam era globalisasi yang serba digital, teknologi telah menjadi integral dalam kehidupan masyarakat. Tetapi sayangnya, tidak semua lapisan masyarakat dapat dengan mudah mengakui dan beradaptasi dengan perubahan ini secara cepat. Dengan kata lain, masyarakat pedesaan, pedagang tradisional, dan lanjut usia biasanya mengalami kesulitan besar untuk membiasakan implementasi teknologi ke dalam kehidupan mereka. Keterbatasan pengadaan, akses, keterampilan, dan pengetahuan adalah alasan utama mengapa permasalahan ini terjadi. 

Untuk mengatasi masalah ini, diperlukan upaya kerja sama oleh berbagai pihak, seperti pemerintahan, sektor swasta, dan masyarakat lokal. Beberapa langkah yang bisa dilakukan antara lain memberikan program pelatihan literasi digital, penyediaan fasilitas yang merata, serta mengadakan kampanye untuk meningkatkan kesadaran tentang pentingnya teknologi. Hal dapat menjadi langkah awal yang signifikan. Dengan pendekatan yang inklusif dan berkelanjutan, diharapkan semua lapisan masyarakat dapat merasakan nikmatnya manfaat teknologi serta lebih mudah menyesuaikan diri dan beradaptasi dengan cepat dalam era globalisasi ini.

Untuk meneliti lebih lanjut penyebab, dampak, dan solusi permasalahan ini, simak penjelasan di bawah:

Penyebab Kesulitan Beradaptasi

  • Keterbatasan Ekonomi untuk Pengadaan Teknologi: Perangkat teknologi seperti handphone, laptop, dan koneksi internet seringkali memiliki harga yang tidak terjangkau bagi masyarakat tertentu, terutama untuk kelompok berpenghasilan rendah. Banyak masyarakat kecil yang lebih memilih untuk memenuhi kebutuhan pokok seperti makanan dari pada membeli perangkat teknologi yang menurut mereka bukanlah prioritas utama.
  • Kurangnya Akses Teknologi: Masalah-masalah ini sering terjadi di daerah pedesaan dengan jangkauan jaringan internet dan perangkat atau layanan teknologi rendah termasuk aliran listrik stabil yang sulit. Lokasi geografis terpencil beberapa wilayah juga sering kali membuat telekomunikasi digital tidak memungkinkan. Hal ini membuat masyarakat di beberapa wilayah tertentu sulit mendapatkan perangkat atau layanan teknologi yang memadai.
  • Tingkat Literasi Digital yang Rendah: Banyak orang yang belum terbiasa dengan teknologi, sering kali tidak tahu cara menggunakan alat-alat digital, mencari informasi, atau memahami hal-hal dasar dalam dunia digital. Terutama lanjut usia dan pedagang kecil tradisional, mereka sering kesulitan untuk mengikuti perkembangan teknologi ini, karena tidak mendapat pelatihan atau pendidikan yang memadai tentang cara penggunaan teknologi.
  • Keterbatasan Pengetahuan dan Kesadaran: Banyak masyarakat tidak sepenuhnya memahami bagaimana teknologi dapat membuat pekerjaan mereka lebih cepat atau meningkatkan kualitas hidup mereka, sehingga mereka enggan untuk belajar. Misalnya, kalangan lanjut usia sering merasa bahwa teknologi bukan hal penting dalam kehidupan mereka.
  • Ketakutan Akan Perubahan dan Informasi yang Tidak Merata: Bagi mereka yang belum terbiasa dengan dunia digital pasti ada rasa khawatir atau rasa takut akan kegagalan saat menggunakan teknologi, terutama bagi mereka yang sudah terbiasa menggunakan cara-cara tradisional. Kurangnya informasi merata yang membuat sulit untuk beradaptasi karena kampanye atau sosialisasi tentang teknologi  lebih sering dilakukan di kota-kota besar. Akibatnya, daerah-daerah terpencil kurang mendapatkan informasi yang cukup, di mana seharusnya prioritaskan daerah tertinggal terlebih dahulu agar terciptanya keseimbangan yang inklusif.

Dampak Kesulitan Beradaptasi

  • Ketertinggalan Informasi dan Pengetahuan: Kelompok masyarakat yang belum terhubung dengan dunia digital di era globalisasi sekarang seringkali tertinggal informasi terkini, terutama dalam hal peluang kerja, program pemerintah atau informasi inovasi di bidang usaha kecil dan informasi-informasi penting lainnya. Minimnya kemampuan memahami teknologi membuat masyarakat golongan ini sulit mengikuti perkembangan zaman.
  • Sulit Bersaing dalam Dunia Usaha: Pedagang tradisional atau UMKM yang tidak menggunakan teknologi digital, seperti e-commerce atau media sosial untuk promosi, akan kalah bersaing dengan bisnis yang sudah menggunakan platform digital. Tanpa teknologi, tentunya penguasaha kecil akan sulit menjangkau pasar yang lebih luas.
  • Terbatasnya Koneksi Sosial: Bagi kalangan lanjut usia atau mereka yang tinggal di daerah terpencil, sulitnya akses ke teknologi bisa membuat mereka kesulitan berkomunikasi dengan kerabat atau teman yang jauh. Tanpa perangkat seperti handphone, aplikasi chat atau video call, mereka sering merasa kesulitan menjaga hubungan dengan orang-orang terdekat. Selain itu, kurangnya kemampuan menggunakan teknologi komunikasi membuat mereka lebih bergantung pada cara-cara lama, seperti surat pos atau telepon rumah, yang tidak selalu bisa diandalkan di zaman digital seperti sekarang ini.
  • Menurunnya Produktivitas dan Efisiensi: Banyak layanan publik seperti administrasi pemerintah, kesehatan, atau pendidikan kini berbasis online. Tanpa kemampuan digital, masyarakat sulit memanfaatkan pelayanan ini. Ketidakmampuan menggunakan teknologi juga membatasi masyarakat untuk berinovasi dalam pekerjaan atau aktivitas sehari-hari mereka.
  • Meningkatnya Ketimpangan Sosial dan Digital: Perbedaan akses dan kemampuan teknologi memperlebar kesenjangan antar kelompok masyarakat yang mampu mengakses teknologi dengan yang tidak. Kesenjangan pendidikan pun terjadi siswa di daerah tanpa akses teknologi atau internet tertinggal dibandingkan mereka yang memiliki akses ke platform belajar digital. 
  • Hambatan Pembangunan Daerah karena Kurangnya Pemberdayaan Masyarakat: Daerah tanpa teknologi cenderung lambat berkembang karena tidak mampu memanfaatkan peluang digital untuk pertumbuhan ekonomi dan sosial mereka. Investor juga cenderung menghindari daerah dengan teknologi yang minim karena dianggap tidak mendukung bisnis modern sehingga masyarakat terpencil makin kesulitan di era digital ini.

Solusi untuk Meningkatkan Kemampuan Digital

Pelatihan dan Penyuluhan Literasi Digital (Sumber: Pinterst)
Pelatihan dan Penyuluhan Literasi Digital (Sumber: Pinterst)
  • Penyediaan Infrastruktur Teknologi: Pemerintah dan pihak swasta perlu bekerja sama untuk memperluas jaringan internet hingga ke daerah terpencil dan memastikan layanan internet yang terjangkau, seperti membangun pusat-pusat teknologi atau ruang belajar digital di daerah pedesaan untuk memudahkan masyarakat mengakses perangkat dan internet.
  • Pelatihan Literasi Digital: Pemerintah dan lembaga lainnya dapat menyelenggarakan pelatihan literasi digital di desa-desa kecil atau terpencil untuk melatih keterampilan digital, seperti pengenalan perangkat teknologi, cara menggunakan perangkat, internet, dan platform digital lainnya untuk berbagai kelompok masyarakat.
  • Pengembangan Platform yang Mudah Diaplikasikan: Mengembangkan aplikasi atau alat digital yang mudah digunakan sesuai dengan kebutuhan masyarakat lokal. Teknologi yang sederhana dan mudah digunakan akan lebih mudah diterima oleh kalangan yang belum terbiasa akan digitalisasi.
  • Pemberdayaan Generasi Muda: Generasi muda yang lebih melek teknologi dapat dilibatkan untuk mendampingi masyarakat yang kesulitan memahami teknologi. Mereka dapat menjadi pengajar dalam kegiatan pelatihan demi meningkatkan kesadaran tentang bagaimana teknologi dapat membantu meningkatkan kualitas hidup, seperti meningkatkan produktivitas usaha atau mempermudah akses layanan kesehatan bagi lanjut usia.
  • Kampanye Kesadaran Teknologi: Seperti melakukan sosialisasi manfaat teknologi dapat meningkatkan kualitas hidup dan produktivitas usaha mereka. Serta memberikan informasi yang mudah dipahami untuk mengurangi rasa takut atau cemas dalam menggunakan teknologi, terutama bagi lanju usia atau pemula yang belum terlalu melek teknologi. Hal ini dapat dilaksanakan berkolaborasi dengan media lokal menggunakan radio, televisi, ataupun media sosial lainnya untuk menyampaikan pentingnya kemampuan digital.

Pemikiran Berwawasan Teknologi (Sumber: Pinterst)
Pemikiran Berwawasan Teknologi (Sumber: Pinterst)

Di zaman yang serba digital, teknologi sudah menjadi bagian penting dalam kehidupan sehari-hari. Namun, tidak semua orang bisa mengikuti perubahan ini dengan cepat. Orang-orang di desa, pedagang kecil, dan lanjut usia sering kesulitan menggunakan teknologi karena masalah ekonomi, kurangnya akses, keterampilan, dan pengetahuan. Hal ini membuat mereka tidak bisa memanfaatkan teknologi dengan baik, yang akhirnya menyebabkan mereka tertinggal informasi, sulit bersaing dalam bisnis, kurang terhubung secara sosial, dan produktivitasnya menurun.

Namun, masalah ini bisa diatas jika ada kerja sama antara pemerintah, perusahaan swasta, dan masyarakat. Dengan menyediakan infrastruktur teknologi yang merata, memberikan pelatihan tentang cara menggunakan teknologi, dan mengadakan kampenye untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya teknologi, kemampuan masyarakat dalam menggunakan teknologi dapat ditingkatkan, terutama di daerah-daerah yang masih tertinggal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun