Akuisisi saham PT Zebra Nusantara, Tbk di bawah kepemimpinan Bambang Rudijanto Tanoesoedibjo atau Rudy Tanoesoedibjo menaikkan popularitas perseroan berkode emiten ZBRA ini.Â
Saham ZBRA mengalami kenaikan yang pesat dan beberapa kali masuk daftar Top Gainer sejak proses akuisisi dimulai. Top gainer merupakan istilah yang diberikan untuk saham-saham yang mengalami kenaikan paling cepat/paling tinggi dalam satu hari perdagangan, bahkan bisa naik sampai 25% dalam sehari. Status saham ZBRA sebagai Top Gainer tidak lepas dari dimulainya proses akuisisi ZBRA melalui PT Trinity Healthcare (THC), Â perusahaan ekspor impor produk farmasi milik pengusaha sukses yang sudah dikenal integritasnya, Rudy Tanoesoedibjo.
Saham ZBRA yang Terus Menguat Selama Proses Akuisisi Konglomerat
Mulai tanggal 1 April 2021, Rudy Tanoesoedibjo telah memegang 77,7 persen saham ZBRA melalui THC dengan sisa 22,3 persen menjadi milik publik. Hal ini menjadi strategi awalnya dalam diversifikasi bisnis ZBRA. Nantinya ZBRA akan mengambil alih saham PT Dos Ni Roha (DNR) sebanyak 99% dengan nilai Rp 1,08 triliun. ZBRA juga akan menjalani bisnis DNR Corporation yang ruang lingkupnya luas dan memberikan kesempatan besar bagi perseroan untuk melakukan ekspansi bisnis. Saat ini, DNR Corporation menjadi perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan umum, termasuk impor-ekspor, hingga pengecer, terutama barang-barang farmasi, peralatan kesehatan, produk konsumer, distribusi, online trading, logistik, serta teknologi informasi yang dijalankan melalui anak perusahaan. Perusahaan ini telah berkembang dengan baik di bidang integrated end-to-end supply chain.
Rudy Tanoesoedibjo mempunyai rencana yang besar untuk mensinergikan perusahaan DNR Corporation yang sudah mulai memanfaatkan potensi yang dimiliki semaksimal mungkin.Â
Ia  menambah nilai kepemilikan sahamnya dengan membeli 14.452.200 atau 14,52 juta saham ZBRA dengan harga Rp. 362 dan total transaksi mencapai Rp. 5,23 miliar pada 23 Maret 2021. Nilai kepemilikan saham Rudy Tanoesoedibjo di PT Zebra Nusantara, Tbk pun naik menjadi 15.482.300 atau 15,48 juta saham, yang setara dengan 1,82 persen.Â
Keputusan-keputusan yang diambilnya berdampak besar pada kenaikan saham ZBRA yang naik 6,84 persen atau 26 poin menuju Rp. 406 pada periode ini. Selain itu, proses akuisisi DNR Corporation oleh PT Zebra Nusantara, Tbk juga berpengaruh besar bagi dinamika pergerakan saham ZBRA yang naik 7,76 persen atau 90 poin menjadi Rp. 1.250, dengan total transaksinya telah mencapai Rp. 9,7 miliar, setelah DNR Corporation baru saja mendapatkan pembiayaan dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk (BRI) sebesar Rp. 200 miliar.
ZBRA Masuk Jajaran Top Gainers Lebih dari Sekali
Pada 19 Maret 2021, saham ZBRA melesat sebesar +34,81% (Rp. 244) dengan transaksi Rp. 16,3 M. Saham ZBRA memimpin di atas saham MegaPower Makmur (MPOW) yang naik sebesar +23,33% (Rp. 111) dengan transaksi Rp. 7,9 M, Surya Esa Perkasa (ESSA) sebesar +19,46% (Rp. 356) dengan transaksi Rp. 132,4 M, Meta Epsi (MTPS) sebesar +12,93% (Rp. 131) dengan transaksi Rp. 6,4 M, dan Centratama Telekomunikasi Indonesia (CENT) sebesar +11,02% (Rp. 282) dengan transaksi Rp. 95,2 M. Selama masa penguatan ini, saham ZBRA sudah melesat 70,63% dalam seminggu dan melesat tinggi menyentuh angka 313,56% dalam sebulan.
Pada periode 22-26 Maret 2021, saham ZBRA kembali masuk daftar Top Gainers karena menguat 63,93 persen dari Rp. 244 per saham menjadi Rp. 400 per saham. Di atasnya dengan selisih yang tipis ada PT Pollux Investasi Internasional Tbk (POLI) yang naik 64,50 persen dari Rp 845 per saham menjadi Rp 1.390 per saham.