Demokrasi Pancasila telah menjadi landasan kuat dalam perjalanan politik Indonesia sejak kemerdekaannya. Namun, sering kali terjadi perdebatan antara mempertahankan nilai-nilai tradisional dan menerima pengaruh dari sistem politik modern. Di tengah dinamika ini, Demokrasi Pancasila muncul sebagai upaya untuk mencapai harmonisasi antara nilai-nilai tradisional yang kaya dengan prinsip-prinsip demokrasi modern.
Salah satu nilai tradisional yang dipegang teguh dalam Demokrasi Pancasila adalah gotong royong, yaitu semangat kerjasama dan kebersamaan dalam membangun masyarakat. Sebagaimana disampaikan oleh Mahatma Gandhi, "Gotong royong bukanlah sekadar kerja, tetapi suatu semangat yang muncul dari hati yang ikhlas dan cinta kasih." Nilai ini tercermin dalam partisipasi aktif masyarakat dalam proses pengambilan keputusan, yang menjadi inti dari demokrasi berbasis masyarakat.
Namun, dalam menghadapi tantangan zaman modern, penting bagi Demokrasi Pancasila untuk beradaptasi dengan sistem politik yang lebih kompleks dan dinamis. Seperti yang dikatakan oleh Barack Obama, "Demokrasi tidak berarti setuju pada semua, tetapi menghormati semua." Demokrasi Pancasila harus mampu menciptakan ruang untuk pluralitas dan kebebasan berekspresi, sambil tetap memperkuat nilai-nilai moral dan etika yang dijunjung tinggi dalam budaya Indonesia.
Dalam prakteknya, harmonisasi nilai tradisional dengan sistem politik modern dapat menjadi tantangan. Namun, dengan kesadaran akan pentingnya mempertahankan akar budaya dan nilai-nilai yang telah ada sejak zaman dulu, sambil tetap terbuka terhadap inovasi dan perubahan, Demokrasi Pancasila dapat terus berkembang dan relevan dalam menanggapi kebutuhan zaman.
Sebagai upaya untuk mencapai harmonisasi ini, partisipasi aktif masyarakat, pendidikan demokrasi yang inklusif, dan pembangunan institusi yang kuat menjadi kunci. Dengan demikian, Demokrasi Pancasila dapat terus menjadi pondasi yang kokoh dalam membangun masyarakat yang adil, demokratis, dan sejahtera bagi semua warga Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H