Mohon tunggu...
Gadis Anggraini Safitri
Gadis Anggraini Safitri Mohon Tunggu... Konsultan - Mahasiswa

Saya Gadis Anggraini Safitri Mahasiswa jenjang S1 Pendidikan pancasila dan Kewarganegaraan di Universits Jambi. Hobi saya membaca webtoon, manga, dan menonton anime, saya menyukai makanan manis dan asin. Saya juga menyukai traveling, healing2 terutama ke pantai dan menikmati sunset.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Demokrasi Pancasila: Harmonisasi Nilai Tradisional dengan Sistem Politik Modern

28 Maret 2024   21:22 Diperbarui: 28 Maret 2024   21:24 319
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Demokrasi Pancasila telah menjadi landasan kuat dalam perjalanan politik Indonesia sejak kemerdekaannya. Namun, sering kali terjadi perdebatan antara mempertahankan nilai-nilai tradisional dan menerima pengaruh dari sistem politik modern. Di tengah dinamika ini, Demokrasi Pancasila muncul sebagai upaya untuk mencapai harmonisasi antara nilai-nilai tradisional yang kaya dengan prinsip-prinsip demokrasi modern.

Salah satu nilai tradisional yang dipegang teguh dalam Demokrasi Pancasila adalah gotong royong, yaitu semangat kerjasama dan kebersamaan dalam membangun masyarakat. Sebagaimana disampaikan oleh Mahatma Gandhi, "Gotong royong bukanlah sekadar kerja, tetapi suatu semangat yang muncul dari hati yang ikhlas dan cinta kasih." Nilai ini tercermin dalam partisipasi aktif masyarakat dalam proses pengambilan keputusan, yang menjadi inti dari demokrasi berbasis masyarakat.

Namun, dalam menghadapi tantangan zaman modern, penting bagi Demokrasi Pancasila untuk beradaptasi dengan sistem politik yang lebih kompleks dan dinamis. Seperti yang dikatakan oleh Barack Obama, "Demokrasi tidak berarti setuju pada semua, tetapi menghormati semua." Demokrasi Pancasila harus mampu menciptakan ruang untuk pluralitas dan kebebasan berekspresi, sambil tetap memperkuat nilai-nilai moral dan etika yang dijunjung tinggi dalam budaya Indonesia.

Dalam prakteknya, harmonisasi nilai tradisional dengan sistem politik modern dapat menjadi tantangan. Namun, dengan kesadaran akan pentingnya mempertahankan akar budaya dan nilai-nilai yang telah ada sejak zaman dulu, sambil tetap terbuka terhadap inovasi dan perubahan, Demokrasi Pancasila dapat terus berkembang dan relevan dalam menanggapi kebutuhan zaman.

Sebagai upaya untuk mencapai harmonisasi ini, partisipasi aktif masyarakat, pendidikan demokrasi yang inklusif, dan pembangunan institusi yang kuat menjadi kunci. Dengan demikian, Demokrasi Pancasila dapat terus menjadi pondasi yang kokoh dalam membangun masyarakat yang adil, demokratis, dan sejahtera bagi semua warga Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun