Mohon tunggu...
Herawati Suryanegara
Herawati Suryanegara Mohon Tunggu... Buruh - Penyuka Langit, penyuka senja.

aku... ya ...aku!

Selanjutnya

Tutup

Bola

Keutamaan Sedekah

2 Agustus 2013   13:12 Diperbarui: 20 September 2017   23:21 455
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bola. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik


Oleh Herawati Suryanegara

Sedekah adalah mengeluarkan sebagian harta kita untuk orang lain yang membutuhkan. Terkadang tanpa disadari kita menahan tangan kita untuk memberikan sedekah karena takut kekurangan, karena takut harta kita yang pas-pasan itu  habis, takut tidak tercukupi kebutuhan pribadi kita hingga hari berikutnya dan banyak alasan lainnya.

Penulis pribadi sebagai manusia lemah pernah mengalami hal itu. Disaat kita sendiri berada dalam keadaan pas-pasan hati ini sering dibuat tidak stabil untuk memberikan sesuatu kepada orang yang lebih membutuhkan.

Untuk menguatkan dan melawan hati dari bisikan yang tak baik itu, alangkah baiknya bila kita mencari penguatan untuk mencegah sifat bakhil dari diri kita.

Mari kita renungkan  firman Allah dalam Q.S. Saba’ ayat 39

Katakanlah : “Sesungguhnya Tuhanku melapangkan rezeki bagi siapa yang dikehendakiNya diantara hamba-hambaNya dan menyempitkan bagi (siapa yang dikehendakinya)”. Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan maka Allah akan menggantinya dan Dialah Pemberi rezeki yang sebaik-baiknya.

Dalam sebuah hadist qudsi,Allah pun  berfirman :

“Hai anak Adam,infaklah (nafkahkanlah hartamu),niscaya Aku memberikan nafkah kepadamu”. (HR.Muslim)

Rasullah Saw pun pernah bersabda “Turunkanlah (datangkanlah)rezekimu (dari Allah) dengan mengeluarkan sedekah.” (HR.Al-Baihaqi).

Ada sebuah kisah yang menarik pada zaman Rasullulah  Saw. yang mana ada seseorang yang banyak hutang berdiam diri di masjid disaat orang-orang bekerja. Ketika ditanya oleh nabi Saw, orang tersebut menjawab bahwa ia sedang banyak hutang. Lalu Nabi Saw. mengajarkan sebuah doa yang mana didalam doa tersebut tidak menyebutkan sama sekali “bukalah pintu rezeki” atau “perbanyaklah rezeki saya”. Tetapi doa yang diajarkan oleh Nabi Saw. Adalah meminta perlindungan dari rasa malas dan bakhil (pelit). Hadist diatas menjelaskan doa itu, bahwa ketidak pelitan seseorang untuk bersedekah akan membuka pintu rezeki orang tersebut.


Doa tersebut adalah : “`allâhumma `innî `a’ûdzubika minal hammi wal hazani, wa`a’ûdzubika minal ‘ajzi wal- kasali, wa`a’ûdzubika minal-jubni wal-bukhl, wa`a’ûdzubika min ghalabatid-daini waqahrir-rijâl.”

“ ya Allah aku berlindung kepada-Mu daripada kegundahan dan kesedihan, daripada kelemahan dan kemalasan, daripada sifat pengecut dan bakhil (pelit), daripada kesempitan hutang dan penindasan”.

Bahkan Allah Swt dalam Al-Qur’an menyatakan  akan melipat gandakan sedekah kita hingga 700 kali lipat:

“perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya dijalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir ,pada tiap-tiap bulir,seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karuniaNya) lagi Maha Mengetahui.”

(Q.s. Al-Baqarah ayat 261)

Demikianlah sedekah banyak menguntungkan kita sehingga mari kita tolak pergumulan batin dan hati kita untuk berbuat bakhil karena itu bisikan syetan. Bersedekahlah  dengan segera berapapun jumlahnya, tak perlu menunggu kaya raya karena usia kita tidak tahu kapan terhenti.



Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun