Mohon tunggu...
Herawati Suryanegara
Herawati Suryanegara Mohon Tunggu... Buruh - Penyuka Langit, penyuka senja.

aku... ya ...aku!

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Ayo,Berhentilah Memukul Anak!

16 Oktober 2011   23:00 Diperbarui: 26 Juni 2015   00:52 162
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pagi-pagi, diluar sudah terdengar keributan. hmm....selalu begitu. Aku melihatnya kembali memukuli anak laki-lakinya yang masih kecil. Sesuatu yang sangat tidak wajar,bahkan sangat kurang ajar!

Ingin rasanya aku pergi keluar untuk menghardik dan menghentikan kemarahan ayahnya itu. Namun, semua orang tahu bukannya sadar, dia malah akan berbalik memarahi kita. Dengan rambut model anak Punk, ayah muda itu petangtang-petengteng seperti preman. Seolah dia sedang berkelahidan berhadapan dengan pria dewasa yang jahat. Menyebalkan!

Menyedihkan, kulihat tubuh kurus anak itu dia tendang dan dia jambak rambutnya. Keterlaluan, dia bahkan tak menggubris teriak kesakitan darah dagingnya sendiri. Gemas juga rasanya, meski dengan rasa takut, aku keluar lalu ku raih anak itu .Ku dekap dia dan dia menangis, aku menangis dan tetangga lain pun ikut menangis. benar sudah, kekerasan pada anak sering dilakukan oleh orang-orang terdekatnya.

aaaaaah..!

Mengapa orang dewasa dan para orang tua selalumenuntut segala hal yang baik dari anak sekecil itu sementara dirinyapun tidak memberikan contoh yang baik?

Sungguh tak adil....!  kita , orang dewasa bukankah masih sering melakukan hal yanga salah dan menganggap kesalahan kita sebagai hal yang biasa dan layak untuk dimaafkan.mengapa untuk mereka tidak?

Ah...... dunia benar-benar tak adil.....!!!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun