Mohon tunggu...
Herawati Suryanegara
Herawati Suryanegara Mohon Tunggu... Buruh - Penyuka Langit, penyuka senja.

aku... ya ...aku!

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Tipe Pemimpin “Odong-odong”

25 April 2014   15:59 Diperbarui: 29 Juli 2016   14:40 297
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

 

 Oleh. Herawati Suryanegara

 Anda tahu apa yang dimaksud Odong-odong? Odong-odong yang saya maksud adalah jenis kendaraan yang suka dinaiki oleh anak-anak kecil  seperti delman tetapi memakai sepeda atau motor .Biasanya anak-anak menyukai naik odong-odong ini karena selalu full music. Tentu... lagunya, lagu-lagu anak-anak. Bisa juga sih  lagu dangdut atau lagu apa saja yang mereka senangi.

Odong-odong yang menggunakan  sepeda umumnya tidak melaju tetapi diam ditempat. Nah, yang memakai motor, akan  melaju tetapi tak terlalu jauh  karena yang naiknya anak-anak kecil. Odong-odong cukup berkeliling kampong atau komplek saja. Ini cukup membuat penumpang anak-anak senang.

Lalu apa hubungannya dengan Pimimpin Odong-odong?

Tipe pemimpin seperti ini berbeda dengan tipe pemimpin yang dikemukakan para ahli . misalnya Max Weber  menyatakan bahwa tipe kepemimpinan itu adalah :

1. Tipe kepemimpinan Kharismatik

Tipe kepmimpinan yang lahir berdasarkan kepercayaan yang dating dari lingkungannya. Ia memiliki kekuatan yang besar untuk mempengaruhi orang lain yang bisa jadi kharismanya muncul sebagai bawaan sejak ia lahir.Ia memiliki daya tarik yang sangat luar biasa dan sangat memikat. Ia memiliki banyak pengikut yang setia meski sering para pengikutnya itu tidak dapat menjelaskan secara kongkrit mengapa mereka mengaguminya.  Penulis ambil contoh ; Soekarno

2. Tipe kepemimpinan Tradisional

Tipe kepemimpinan yang menyebabkan seseorang diangkat menjadi pemimpin atas dasar trasdisi ntertentu. Pemimpin tradisional biasanya memiliki pengaruh yang kuat karena umumnya mereka menjadi teladan atau panutan masyarakat sehingga masyarakt menghormatinya. Penulis mengambil contoh Gus dur

3. Kepemimpinan Rasional legal

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun