Mohon tunggu...
Gadinia Putri
Gadinia Putri Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

Yusril-Saefullah, dan ‘Politik Awkarin’ Ahok

12 September 2016   23:55 Diperbarui: 13 September 2016   00:08 2248
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar: madewirawan.com

Yusril-Saefullah semakin menjadi perbincangan hangat. Hal itu seiring dengan kian padatnya agenda kedua calon pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur tersebut dalam menyapa masyarakat Ibukota. Terakhir Yusril-Saefullah bersama-sama menghadiri undangan “deklarasi rakyat” didaerah cempaka putih Jakarta pusat, Minggu 11 September. Acara yang diadakan digedung olahraga tersebut disambut dengan meriah oleh masyarakat. Terbukti kursi tribun gedung olahraga terlihat hampir tidak ada yang tersisa.

Diacara tersebut Saefullah menyatakan secara pribadi memiliki banyak kecocokan dengan karakter Yusril yang cerdas namun santun. Dan Saefullah yang saat itu diminta untuk memberikan sambutan, sempat berkelakar dengan mengatakan bahwa tugasnya sebagai ‘tokoh kampung’ adalah untuk melengkapi Yusril, tokoh nasional yang begitu terkenal. Sedangkan Yusril membalas statemen tersebut dengan memuji Saefullah “Ini pak Saefullah, Jagoan Betawi” demikian tegas Yusril.

Masyarakat Ibukota hari ini (kecuali pendukung Ahok) mendoakan keduanya agar benar-benar bisa berpasangan dalam pilkada DKi 2017. Poros alternative yang sedang diusung oleh Yusril-Saefullah adalah satu-satunya harapan masyarakat DKI untuk dapat mengalahkan petahana yang kian hari kian ditinggalkan oleh pendukungnya dahulu. 

Hampir semua hasil lembaga survey menunjukan bahwa elektabilitas ahok semakin menurun, dan kini hanya bertengger diangka 38-40%. Tentu ini bukan kabar baik bagi seorang calon petahana yang seharusnya berada diangka 60% sebagai jaminan modal politik.

Yusril-Saefullah nampaknya tidak main-main. Ahok kian hari kian merasa terancam dengan dukungan publik terhadap pasangan Yusril-Saefullah. Sampai Ahok harus mengeluarkan “bisa beracun-nya” untuk menjatuhkan Saefullah. Mulai dari fitnah kongkalikong Saefullah dan M.Taufik untuk memenangkang Gubernur Betawi. 

Hingga statemen liar yang mengatakan “ada yang mau tusuk gue dari belakang”. Bukankah ini kondisi dari seseorang yang merasa terancam dan berharap mendapat simpati?. Benar, Ahok sedang terancam dengan Saefullah. Bisa jadi karena Saefullah memegang banyak kartu truff Ahok yang selama ini tidak diketahui publik.

Hari demi hari berganti. Yusril-saefullah terus begeliat dipublik, menjadi pembicaraan yang menarik. Yusril yang sejak awal sudah bertekad menantang ahok terlihat semakin mendapatkan dukungan. Terutama dari pihak masyarakat yang pernah diberikan advokasi hukum dalam berbagai kasus penggusuran.

Sedangkan Ahok kian hari semakin terlihat seperti kambing kebakaran jenggot. ‘mengembek’ kemana-mana. Memuntahkan banyak statemen yang sebenarnya bukanlah untuk kepentingan warga DKI. Namun lebih kepada agenda politik pribadi Ahok. Ahok tahu bahwa Yusril dan Saefullah adalah ancaman yang sebenarnya. ia merasa keduanya memiliki ‘senjata’ untuk menjatuhkan dirinya. Lihat belakangan ini, Ahok semakin rajin meladeni media dan tampil untuk memberikan statemen. Padahal (kalau mau jujur) yang ia komentari kebanyakan adalah masalah agenda pencalonannya di pilkada 2017.

Melihat psikologi politik Ahok hari ini. Kita pasti jadi teringat oleh Awkarin. Gadis muda yang akhir-akhir ini menjadi viral dimedia sosial karena begitu rajin menunjukan aktivitas pribadinya. Mulai dari aktivitas Dugem, jalan-jalan ke Mall, bermesaraan dengan kekasih, hingga saat merengek-rengek ketika ‘diputusin’ oleh pacarnya. Ahok pun begitu, ia merasa harus menunjukan siapa ‘dirinya’ hari demi hari kehadapan publik demi simpatik dan dukungan.

Ya, begitulah situasi politik Ibukota hari ini. Kekuata baru sedang muncul ditengah-tengah masyarakat. Untuk menjatukan kekuatan oligarki dan modal yang menopang rezim hari ini. (JJ)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun