Mohon tunggu...
gading ahnaf arasya
gading ahnaf arasya Mohon Tunggu... Lainnya - siswa

mancing

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Biografi Jendral Soedirman

13 September 2024   21:09 Diperbarui: 13 September 2024   21:11 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Profil Singkat Jenderal Sudirman
Nama: Raden Soedirman
Lahir: 24 Januari 1916 di Bodas Karangjati, Rembang, Purbalingga
Wafat: 29 Januari 1950 di Magelang, Jawa Tengah
Orang Tua: Karsid Kartawiraji (ayah), Siyem (ibu)
Istri: Alfiah
Anak: Didi Sutjiati, Didi Pudjiati, Taufik Effendi, Titi Wahjuti Satyaningrum, Didi Praptiastuti, Muhammad Teguh Bambang Tjahjadi, Ahmad Tidarwono
Masa Kecil dan Pendidikan
Sudirman lahir dalam keluarga sederhana di desa Bodas Karangjati, Rembang, Purbalingga. Ayahnya bernama Karsid Kartawiraji dan ibunya Siyem. Namun, ia lebih sering tinggal bersama pamannya, Raden Cokrosunaryo, karena kondisi keuangan keluarga yang lebih baik.

Pendidikan Sudirman dimulai di sekolah pribumi HIS (hollandsch inlandsche school), kemudian pindah ke sekolah Taman Siswa, dan akhirnya ke Sekolah Wirotomo. Meskipun mengalami kesulitan keuangan, Sudirman rajin belajar dan aktif dalam organisasi keislaman di lingkungannya.

Masuk Militer dan Perjuangan Kemerdekaan
Ketika Jepang menduduki Indonesia pada 1942, Sudirman bergabung dengan tentara Pembela Tanah Air (PETA) di Bogor. Setelah kemerdekaan Indonesia diproklamasikan, Sudirman memimpin pasukannya melawan penjajah dengan perang gerilya. Ia terlibat dalam berbagai pertempuran melawan tentara Belanda dan Inggris.

Pemimpin TKR dan Panglima Besar TNI
Pada 12 November 1945, Sudirman terpilih sebagai pemimpin Tentara Keamanan Rakyat (TKR) dan dipromosikan sebagai Jenderal. Ia memimpin pasukan dalam perang gerilya melawan agresi militer Belanda. Meskipun sakit parah, Sudirman tetap memimpin dengan semangat dan keberanian.

Wafat dan Penghormatan
Sudirman wafat pada 29 Januari 1950 akibat penyakit TBC yang dideritanya. Namun, pengabdiannya terhadap bangsa Indonesia diakui dengan penghormatan tertinggi. Beliau dimakamkan dengan prosesi militer dan diangkat sebagai Pahlawan Pembela Kemerdekaan.

Jenderal Sudirman adalah sosok yang tidak hanya berjuang dalam medan perang, tetapi juga memberikan inspirasi dan semangat bagi rakyat Indonesia. Perjuangannya untuk kemerdekaan akan selalu dikenang dan dihargai oleh generasi-generasi Indonesia.
 https://fahum.umsu.ac.id/biografi-sudirman-kisah-sang-jenderal-besar-pahlawan-indonesia/

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun