Pada era teknologi ini dapat kita lihat bahwa semua orang dari semua kalangan memiliki telepon genggam atau biasa disebut handphone, yang memiliki fitur terkini yang sangat canggih.Â
Dengan handphone ini pula kita dapat mengakses seluruh informasi dari penjuru dunia dengan aplikasi-aplikasi yang tersedia. Tidak menutup kemungkinan bahwa anak-anak dibawah umur juga dapat mengakses aplikasi-aplikasi tersebut, contohnya aplikasi Tiktok, Youtube, Instagram, dan masih banyak lagi. Mudahnya anak-anak mengakses aplikasi-aplikasi tersebut tentunya berdampak pada pola pikir serta karakter mereka, terutama dalam mempelajari sejarah bangsa Indonesia. Anak-anak zaman sekarang lebih suka bermain game online, ataupun menonton konten yang tidak edukasional. Hal tersebut tentunya berdampak pada rendahnya sikap nasionalisme pada anak-anak zaman sekarang.
Dapat kita lihat dari banyak video yang beredar di aplikasi Tiktok bahwa anak-anak zaman sekarang lebih mengenal youtuber dibandingkan dengan mengenali pahlawan-pahlawan nasional. Bukan itu saja, banyak anak-anak zaman sekarang yang tidak hafal ataupun tidak mengetahui lagu-lagu nasional dan daerah, mereka lebih hafal lagu-lagu yang tersebar di aplikasi Tiktok. Belum lagi banyaknya kasus bullying, serta perilaku-perilaku yang melenceng dari nilai-nilai Pancasila dan budaya bangsa. Hal ini menunjukan bahwa sikap nasionalisme pada anak-anak zaman sekarang sangat rendah.
Anak-anak zaman sekarang menganggap pelajaran sejarah membosankan, padahal pembelajaran sejarah memiliki peran yang penting untuk membangun dan membentuk karakter. Bukan hanya anak-anak, tetapi juga semua orang juga harus menyadari pentingnya mempelajari sejarah perjuangan bangsa untuk membentuk sikap dan watak memiliki rasa kebangsaan, rasa nasionalisme, serta mampu menghargai perjuangan para pahlawan nasional.Â
Adanya pembelajaran sejarah bisa menumbuhkan rasa nasionalisme melalui pendidikan formal dengan mempelajari peristiwa lampau yang dapat mempengaruhi cara kita memandang masalah-masalah sosial yang ada di masa kini maupun masa yang akan datang.
Selain menumbuhkan rasa nasionalisme, mempelajari Sejarah juga memiliki manfaat yaitu memperbaiki sikap dan moral. Seperti yang kita ketahui pula, marak sekali kasus  perundungan di kalangan pelajar dengan mempelajari sejarah siswa-siswi dapat memiliki sikap menghargai perbedaan dan dapat menghargai pendapat serta pilihan orang lain sehingga kasus-kasus seperti itu dapat tercegah. sejarah memiliki manfaat inspiratif, dimana cerita sejarah dapat menginspirasi siswa-siswi melalui cerita dan tindakan-tindakan yang dilakukan para pejuang pada zaman dahulu.Â
Selain itu memperdalam pengetahuan akan sejarah bangsa juga dapat menumbuhkan rasa ingin tahu pada diri siswa, siswa dapat memiliki rasa penasaran akan apa yang terjadi pada sejarah bangsa. Hal tersebut dapat mendorong sikap kepemimpinan dan sikap rela berkorban pada individu siswa. Seluruh peristiwa yang terjadi dalam sejarah mampu melahirkan kesetiaan seseorang terhadap negaranya, sehingga dapat dikatakan bahwa sejarah memanglah penting untuk dipelajari agar sikap-sikap tersebut dapat tertanam di setiap individu.
Untuk meraih semua tujuan dan mengatasi permasalahan yang ada pelajaran sejarah harus lebih ditekankan lagi pada siswa-siswi di sekolah. Hal tersebut dapat dilakukan dengan melakukan pembiasaan menyanyikan lagu nasional. Bukan hanya menghafal, para pendidik juga harus bisa menyampaikan apa isi atau makna yang terkandung dalam lagu tersebut, sehingga siswa-siswi dapat menghayati dan menghormati lagu-lagu tersebut. Peran pendidik di sekolah sangat dibutuhkan dalam meningkatkan minat siswa dalam mempelajari sejarah bangsa.Â
Oleh sebab itu, metode pengajaran untuk pembelajaran harus tepat sehingga pandangan siswa terhadap pelajaran sejarah dapat berubah. Para pendidik bisa menggunakan perkembangan teknologi yang ada sehingga belajar Sejarah dapat meningkatkan semangat para siswa untuk menggali sejarah bangsa dan memiliki rasa bangga terhadap bangsa Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H