Mohon tunggu...
ZENI EKA PUTRI
ZENI EKA PUTRI Mohon Tunggu... -

Mahasiswa Pascasarjana Universitas Andalas

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Risalah Hati

9 Juni 2013   14:45 Diperbarui: 24 Juni 2015   12:18 150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Hai angin, apa kabar?
Hari ini terasa dingin sekali
Seperti abu kremasi yang terhanyut
Tak tahu kenapa, seperti ada sesuatu yang pergi
Apakah separuh jiwaku sudah tiada?
Seperti daun-daun yang jatuh, mengering dan usang
Kemudian berlalu terbakar sinar matahari

Kenapa terjadi gersang di musim semi?
Apakah aku telah salah membaca pertanda?
Malam ini semakin dingin, cahayaku mulai redup
Berbalut hujan malam ini yang semakin kelabu
Menyeruak di balik riak-riak air yang jatuh
Memagut setiap jengkal kesunyian

Sepertinya hari ini, di tempat ini,
pantaskah untuk dikenang kisah hari ini?
Sebuah kenyataan yang mungkin akan memudar
Kehabisan tinta untuk menggoreskan kata-kata
Seperti sebuah bom waktu yang meluluh lantakkan setiap keping hatiku.
Semacam perasaan tak menentu, yang menggoreskan rasa seperti ditusuk sembilu
Perih

Padang, Mei 2013

Zeni Eka Putri

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun