Mohon tunggu...
Gaby Tegouch
Gaby Tegouch Mohon Tunggu... -

Mahasiswa di negeri jiran yang kesemek curry dan selalu merindukan coto... :)

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Nasi Daun Pisang (Banana Leaf Rice)

3 November 2009   17:38 Diperbarui: 26 Juni 2015   19:27 408
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Karier. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Kalau bertandang ke negeri jiran, jangan lupa icip-icip makanannya juga. Lidah saya yang mudah beradaptasi dengan makanan lokal langsung jatuh cinta dengan kari India disini. Agak-agak beda dengan kari di rumah. Rasanya lebih 'nendang', apalagi jika disantap dengan Roti Canai... Yumm!!!

Nggak semua makanan disini sreg dengan lidah saya sih. Kalau masakan India atau Cina masih mengena, tapi terkadang dengan masakan khas Melayu saya kurang 'kena' karena biasanya rasanya lebih manis. Maka daripada itu, selain nasi lemak, saya kurang memesan makanan Melayu.

Satu yang wajib dicoba selain Roti Canai, Cheese Naan, Chicken Rice, Cupcake Chic *yang ini jawaranya cupcake, menurut saya... :)*, Bah Kut Teh *non-halal*,  Char Kway Teow, Tosai, Roti Tisu, dan masih banyak makanan lainnya adalah... Banana Leaf Rice!! :D

Sebenarnya konsepnya mudah. Nasi dihidangkan di atas daun pisang ditemani dengan kurang lebih 3 macam sayur-sayuran *biasanya paria goreng tepung, sayur tumis, dan acar ketimun*, kuah kari ayam; kambing; ikan atau dahl, rasam *kaldu yang rasanya asam-asam pedas menyegarkan*, papadam *kerupuk*, tairu *yoghurt*, achar, dan cabai yang sudah dikeringkan dan mungkin digoreng *rasanya lebih ke asin daripada pedas*.

Ini sajian dasar dan kalau mau tambah lauk, silahkan... dari yang goreng-goreng sampai kari tersedia. Ayam, ikan, kambing, bahkan burung dara juga tersedia. Daging sapi jarang tersedia karena umat Hindu tidak mengkonsumsi sapi.

Makanan ini enaknya disantap beramai-ramai dengan orang-orang terdekat apalagi saat sedang lapar-laparnya. Maknyus.... :) saya biasanya cuma makan 1 ronde saja. Oh ya, nasinya bisa dihidangkan tergantung selera kita. Mau banyak, hayuk, mau sedikit, gapapa... Karinya boleh ditambah sesering mungkin, sayur dan papadomnya juga. Lauknya yang akan dikenakan biaya kalau mau tambah lagi.

Pertama kali saya coba makan Nasi Daun Pisang pertengahan tahun 2008 lalu setelah menghadiri pemberkatan nikah teman. Setelah makan, teman saya yang mengajak makan disana memberi tahu kalau sudah makan ini, pasti ngantuk. Tadinya saya nggak percaya... Tapi setelah merasakannya sendiri... wah wah... vitaminnya naik ke mata! :D

Sejak saat itu saya jatuh cinta dengan nasi daun pisang. Kalau pas lagi pengen, bisa kebawa sampe ke mimpi!! :)

ahh... kalau pulang liburan, kangen masakan disini, itu yang susah.... :)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun