Sendang Mata Air Grogolan atau yang lebih dikenal luas dengan Growgoland Waterfun merupakan sumber mata air alami dengan aliran air yang sangat jernih, terletak di Dusun Grogolan, dalam wilayah - Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) milik Perusahaan Umum (Perum) Perhutani. Sendang Grogolan merupakan salah satu sumber air yang terdapat di Desa Ngunut, Kecamatan Dander yang dimanfaatkan sebagai sumber air bersih yang dikelola langsung oleh PDAM Kab. Bojonegoro. Â Mulanya, lokasi ini dikenal memiliki mitos bahwa aliran airnya dapat menyembuhkan segala jenis penyakit bagi yang berendam disana. Lambat laun, sumber mata air yang berlokasi di dalam hutan ini banyak dinikmati dan ramai wisatawan sebagai tempat berenang di akhir pekan dan liburan. Dibagian selatan sendang grogolan terdapat bumi perkemahan yang masuk dalam kawasan Persemaian milik Perhutani sering dijadikan sebagai tempat kemah maupun outbond.
Agar Sendang Grogolan ini menjadi sumber mata air yang sehat nan berkelanjutan, sekaligus dapat memberikan layanan wisata, maka dari itu Tim Dosen Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya yang bernama Gabryna Auliya Nugroho, SP., MP., MSc, Awang Satya Kusuma, S.Kom., Syamsul Arifin, S.P., M.Si., berdiskusi bersama perangkat desa dan Pokdarwis (Kelompok Sadar Wisata) dalam Focus Group Discussion (FGD) untuk merencanakan upaya pengelolaan yang berkelanjutan.
Berdasarkan hasil penggalian potensi dan tantangan melalui FGD, diperoleh informasi bahwa terdapat potensi lokasi wisata tersebut adalah sebagai berikut:
- Memiliki cerita/mitos yang dikenal Masyarakat
- Ramai pengunjung dan menjadi salah satu icon pariwisata Kabupaten Bojonegoro
- Pokdarwis (dibawah naungan Bumdes) sebagai unit pengelola pariwisata
- Mendapatkan dukungan dari warga sekitar
- Sudah menjadi lokasi perkemahan dan outbond
Di sisi lain, berdasarkan FGD juga diidentifikasi masalah di Sendang Grogolan meliputi:
- Belum adanya rencana desain penataan lokasi wisata, baik penataan warung, lokasi parkir, dan lokasi bilas kedepannya
- Belum adanya pengelolaan sampah wisata secara berkelanjutan
Melalui kegiatan pengabdian masyarakat, Dosen Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya, mahasiswa KKN (MMD 913), bekerjasama dengan Pokdarwis Sendang Grogolan untuk berupaya menginisiasi program penataan lokasi wisata yang berkelanjutan.
Melihat belum adanya pengelolaan sampah wisata secara berkelanjutan, muncullah kesadaran diri dari tim mahasiswa MMD (Mahasiswa Membangun Desa) 913 Desa Ngunut untuk turut berpartisipasi dalam pengelolaan sampah organik di lokasi wisata. Ide pengelolaan sampah organik menghabiskan waktu selama 1 bulan di Desa Ngunut dengan membangun Serambi Hijau sebagai bank sampah organik. Nantinya sampah organik di lokasi wisata dapat di recycle menjadi eco enzyme, kompos, serta dapat digunakan menjadi bahan isian biopori di lahan jeruk di Desa Ngunut. Biopori ini telah dipasang di lahan jeruk dekat Lokasi Wisata Sendang Grogolan, dalam salah satu program KKN yang dilakukan oleh mahasiswa MMD 913.
Selain itu, untuk mendukung pengelolaan yang berkelanjutan di lokasi wisata, tim dosen membuat desain penata lokasi wisata alam Sendang Grogolan menggunakan aplikasi Sketch Up 3D Modelling. Penataan ini dilakukan dengan metode partisipatif collaborative bersama dengan perangkat desa dan pokdarwis Sendang Grogolan.
Dalam usulan penguatan lokasi wisata, didesainkan jalur masuk dan keluar areal wisata, areal ticketing masuk, lahan parkir dan penataan warung. Sebelumnya, areal parkir di lokasi wisata ini masih belum tertata, sehingga kapasitas parkir sedikit dan tidak sebanding dengan jumlah kendaraan wisatawan yang sangat banyak. Selanjutnya, dilakukan penataan warung yang sebelumnya kurang teratur untuk dapat menambah nilai jual dan keindahan tempat pariwisata.