Mohon tunggu...
Gabril Aji Saputro
Gabril Aji Saputro Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Negeri Semarang

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Terlupakannya Pembelajaran Seni di Sekolah Dasar Sebagai Fondasi Kreativitas Anak

22 Oktober 2024   01:51 Diperbarui: 22 Oktober 2024   02:10 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik aktif dalam mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki keterampilan yang diperlukan oleh dirinya sendiri, bangsa, dan negara. Termasuk pada pendidikan seni di Sekolah Dasar. Seni sebagai suatu bidang yang mendasarkan diri pada keindahan mempunyai peran signifikan bagi pendidikan seni kedepannya. 

Konsep pendidikan seni di Sekolah Dasar pada dasarnya diarahkan pada pembentukan sikap, sehingga terjadi keseimbangan intelektual, kecerdasan, mental, fisik dan moral anak, karena pada masa usia Sekolah Dasar, perkembangan mental dan fisik anak sedang dalam tahap perkembangan yang tinggi sehingga untuk mengoptimalkan kreativitasnya maka pendidikan seni merupakan salah satu cara yang tepat untuk digunakan. 

Didalam pembelajaran seni, secara sistematis menjadi wadah bagi peserta didik untuk mengekspresikan seluruh minat dan bakatnya serta seluruh potensi dan kreativitas yang ada pada diri peserta didik. Pembelajaran seni memberikan kebebasan kepada peserta didik untuk mengeksplor jati diri dan memacu ide-ide luar biasa yang sebelumnya belum pernah mereka keluarkan. Pembelajaran seni di SD bisa dikatakan menjadi faktor penting dalam menunjang perkembangan peserta didik. 

Adanya pendidikan seni di SD memberikan dampak yang luar biasa bagi peserta didik, mulai dari mengembangkan kreativitas, menambah keaktifan, mengasah bakat, menambah minat, melatih keterampilan, dan mengembangkan imajinasi pada diri peserta didik. Banyak bidang dalam pembelajaran seni di SD mulai dari seni musik, seni rupa dan seni tari. Tentunya, semua bidang seni tersebut memiliki tujuan yang sama yaitu mendorong peserta didik untuk berani berekspresi sesuai kapasitas daya kreativitasnya. Sehingga, Pembelajaran seni bukan sekadar mengajarkan anak menggambar atau bernyanyi. Lebih dari itu, seni merupakan wadah eksplorasi kreativitas yang membantu anak mengembangkan berbagai aspek penting dalam kehidupan mulai dari kecerdasan emosional, keterampilan motorik, dan perkembangan kognitif peserta didik.

Namun dalam kenyataannya didunia pendidikan sekarang ini, pembelajaran seni masih dilupakan sebagai wadah pengembangan kreativitas peserta didik. Pembelajaran seni di SD masih dianggap dan dipandang sebelah mata. Bahkan dipandang hanya sebagai mata pelajaran pelengkap saja. Hal ini sangat disayangkan, karena seni memberikan atau memfasilitasi semua yang dibutuhkan peserta didik untuk menuangkan kreativitasnya sesuai dengan kecerdasan masing-masing peserta didik, mengingat peserta didik satu dengan yang lainnya memiliki karakteristik masing-masing dalam kecerdasannya. Sehingga imajinasi masing-masing peserta didik juga berbeda-beda. Kemudian dalam bidang pendidikan saat ini, seni juga memberikan pengaruh penting terhadap mental maupun fisik dari peserta didik. Bahkan dengan adanya pendidikan seni juga berpengaruh terhadap perilaku peserta didik saat ini agar dapat terbentuk kearah yang lebih baik, karena sesungguhnya dengan adanya pendidikan seni dapat pula digunakan untuk mengenalkan nilai-nilai ataupun norma-norma yang ada dalam masyarakat. Namun, pembelajaran seni di SD masih perlu diperhatikan lebih sekarang ini. Karena pembelajaran seni masih dianggap remeh dan hanya pembelajaran senang-senang saja.

Bukan tanpa alasan pendidikan atau pembelajaran seni masih dianggap hanya sebagai pelengkap saja, namun ada beberapa faktor yang menjadi penghambat penerapan pembelajaran seni di SD sehingga pembelajaran seni menjadi dikesampingkan. Beberapa faktor tersebut antara lain :

  • Alokasi waktu yang terbatas
  • Pembelajaran seni di SD dalam penerapannya diberikan waktu yang cukup terbatas. Hal ini menyebabkan pembelajaran tidak bisa berjalan secara maksimal karena diburu oleh waktu. Sehingga pembelajaran seni hanya dijadikan sebagai hiburan saja dalam pembelajaran.
  • Kurangnya guru yang berkompeten di bidang seni
  • Kurangnya guru yang kompeten dibidang seni juga menghambat dalam jalannya proses pembelajaran. Banyak guru kelas yang terpaksa mengajar seni tanpa kompetensi memadai sehingga dalam proses mengajarnya menjadi tidak sistematis atau asal jalan.
  • Minimnya fasilitas dan peralatan pendukung
  • Keterbatasan ini menyebabkan pengembangan proses pembelajaran terhambat. Sehingga proses pembelajaran seni di SD tidak bisa berjalan secara efektif dan kurang menarik minat peserta didik.
  • Paradigma yang menganggap seni kurang penting
  • Cara pandang ini yang harus segera diubah. Karena cara pandang ini yang menyebabkan seni masih dianggap mata pelajaran pelengkap saja. Ketika cara pandang terhadap sesuatu konteksnya negatif, sampai kapanpun penerapannya juga akan negatif dalam artian ketika memandang seni kurang penting, dalam konteks pembelajaran juga akan dianggap kurang penting.

Beberapa faktor diatas menjadi alasan mengapa pendidikan seni dilupakan sebagai wadah kreativitas peserta didik. Tentunya harapan kedepannya, pandangan terhadap pembelajaran seni bisa segera berubah dan menganggap seni benar-benar menjadi sarana dalam menuangkan kreativitas dan pola pikir peserta didik. Beberapa hambatan diatas juga dapat diatas dengan beberapa cara berikut :

  • Peningkatan Kualitas Guru
  • Dengan memberikan pelatihan khusus untuk guru seni.
  • Penyediaan Fasilitas
  • Menyediakan ruang khusus untuk praktik seni dan melengkapi alat dan bahan yang dibutuhkan.
  • Perubahan Paradigma
  • Mengedukasi orang tua tentang pentingnya pendidikan seni, mengintegrasikan seni dengan mata pelajaran lain, mengadakan pameran dan pertunjukan karya siswa, dan menciptakan lingkungan yang mendukung kreativitas.

Dengan beberapa cara tersebut harapannya dapat memberikan dampak yang lebih baik terhadap pembelajaran seni di SD. Sehingga pembelajaran seni di SD sebagai pondasi kreativitas peserta didik benar-benar menjadi hal yang tidak dilupakan lagi. Pendidikan seni di SD bukan sekadar pelengkap kurikulum, melainkan komponen fundamental dalam pembentukan karakter dan pengembangan potensi anak. Sudah saatnya kita memberikan perhatian lebih pada pendidikan seni dan menjadikannya prioritas dalam sistem pendidikan dasar. Dengan dukungan semua pihak, pendidikan seni dapat menjadi katalis dalam menciptakan generasi yang kreatif, sensitif, dan mampu menghadapi tantangan masa depan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun