Mohon tunggu...
Gabriel Suryadi
Gabriel Suryadi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S1

Hanya Seorang yang Sedang Berambisi Untuk Mengggapai Mimpi nya

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Teori Konsumsi dan Perilaku Konsumen Ekonomi Syariah

9 Mei 2023   21:10 Diperbarui: 9 Mei 2023   21:19 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dalam ekonomi syariah, teori konsumsi dan perilaku konsumen memiliki peran yang sangat penting. Konsumsi dalam ekonomi syariah tidak hanya sekedar memenuhi kebutuhan fisik semata, tetapi juga memperhatikan aspek spiritual dan sosial. Oleh karena itu, perilaku konsumen dalam ekonomi syariah harus memperhatikan prinsip-prinsip syariah yang telah ditetapkan.

Teori konsumsi dalam ekonomi syariah didasarkan pada prinsip-prinsip Islam yang mengatur tentang penggunaan harta secara bijak dan bertanggung jawab. Konsumsi dalam ekonomi syariah harus memperhatikan aspek kehalalan, kebersihan, dan kesehatan. Selain itu, konsumsi juga harus memperhatikan aspek sosial, seperti memberikan sedekah dan membantu orang yang membutuhkan.

Perilaku konsumen dalam ekonomi syariah juga harus memperhatikan prinsip-prinsip syariah yang telah ditetapkan. Sebagai contoh, konsumen harus memperhatikan aspek kehalalan dan kebersihan dalam memilih produk yang akan dikonsumsi. Selain itu, konsumen juga harus memperhatikan aspek kualitas dan harga yang sesuai dengan nilai yang diterima.

Di bidang konsumsi, Islam tidak menganjurkan pemenuhan keinginan yang tidak terbatas. Secara hirarkis, kebutuhan manusia dapat meliputi: kebutuhan, kesenangan dan kemewahan. Untuk memenuhi kebutuhan manusia, Islam menganjurkan agar manusia bertindak sebagai penengah (moderasi) dan sederhana (kesederhanaan). 

Konsumsi yang dianjurkan dalam Islam adalah untuk memenuhi "kebutuhan" dan melakukan sesuatu secara rasional. Isharf dilarang dalam Alquran. Tabzir berarti membelanjakan uang untuk sesuatu yang dilarang oleh hukum Islam. Allah swt benar-benar melarang perilaku ini. .  

Dalam ekonomi syariah, konsumsi juga memiliki peran penting dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Konsumsi yang dilakukan dengan bijak dan bertanggung jawab dapat membantu meningkatkan perekonomian masyarakat secara keseluruhan. Oleh karena itu, perilaku konsumen dalam ekonomi syariah harus memperhatikan aspek keadilan dan keseimbangan dalam penggunaan harta.

Dalam kesimpulannya, teori konsumsi dan perilaku konsumen dalam ekonomi syariah sangat penting untuk memastikan penggunaan harta yang bijak dan bertanggung jawab. 

Konsumsi dalam ekonomi syariah harus memperhatikan prinsip-prinsip syariah yang telah ditetapkan, seperti kehalalan, kebersihan, kesehatan, sosial, keadilan, dan keseimbangan. Dengan demikian, konsumsi yang dilakukan dengan bijak dan bertanggung jawab dapat membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun