Mohon tunggu...
Gabriel Pramaditya
Gabriel Pramaditya Mohon Tunggu... Editor - kolese kanisius

orang yang lebih ga ngerti daripada yang ngerti

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kolese Kanisius: Dulu, Kini, Nanti

16 Oktober 2024   23:56 Diperbarui: 17 Oktober 2024   00:19 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kolese Kanisius, salah satu lembaga pendidikan tertua di Indonesia, telah melahirkan banyak tokoh besar yang berkontribusi bagi bangsa indonesia. Sejak berdirinya pada tahun 1927, Kanisius tidak hanya dikenal sebagai tempat pendidikan akademis, tetapi juga sebagai tempat pembentukan karakter.Perkembangan dari anak remaja menjadi orang dewasa bisa dibilang. Pengalaman saya sebagai salah satu individu yang melewati perjalanan panjang sekolah ini, meluaskan pandangan saya terhadap kejadian apa yang telah dilakukan, sedang melakukan, dan apa yang bisa terjadi di masa depan.

Pada zaman lalu, Kolese Kanisius merupakan salah satu lembaga pendidikan/ sekolah paling elit di Indonesia, dikenal dengan kedisiplinan yang kuat dan fokusnya mereka pada pengembangan karakter. Pendidikan di Kanisius mengutamakan integritas, keberanian berpikir kritis, dan yang paling penting kejujuran.Sebagai sekolah Katolik yang dioperasikan oleh ordo Jesuit, nilai-nilai seperti pelayanan untuk orang lain dan kebenaran universal sangat ditekankan.

Refleksi terhadap masa lalu ini dapat kita lihat dari alumni-alumni mereka.Banyak bilang alumni-alumni kanisius tidak hanya unggul dalam pelajaran sekolah dan materi-materi yang diberikan, tetapi juga dalam integritas pribadi.Ini menunjukkan bahwa Kolese Kanisius adalah tempat di mana nilai-nilai luhur terbentuk, dibentuk, dan ditanamkan dalam diri setiap muridnya, menciptakan generasi-generasi yang memiliki komitmen kuat terhadap tanggung jawab sosial.

Saat ini, Kolese Kanisius menghadapi tantangan yang lebih kompleks. Era digital dan globalisasi telah membawa perubahan signifikan dalam dunia pendidikan. Siswa tidak hanya dihadapkan pada pelajaran di dalam kelas, tetapi juga godaan informasi dari dunia maya dan distraksi-distraksi yang sulit dikendalikan.Dijelamana nilai kejujuran semakin tergerus dan diabaikan, dimana tindakan mencontek dianggap hal yang wajar oleh sebagian pelajar karena kita melewati tantangan itu pada masa Covid-19. Tantangan ini harus dihadapi dengan pendekatan yang lebih modern, namun tetap mempertahankan nilai-nilai tradisional Kanisius.Kanisius telah mengatasi masalah dengan pengecekan tugas dalam plagiarisme dan pemakaian AI yang merajalela pada masa ini.

Penting untuk menanamkan budaya yang kuat di tengah perubahan zaman.Apalagi budaya yang baik untuk mengembangkan generasi selanjutnya.budaya bukan hanya soal kesenian atau ritual saja, tetapi lebih kepada nilai-nilai dan tradisi yang harus dijaga dan diteruskan. Dulu sampai sekarang Kanisius telah menjaga tradisi dan budaya mereka dengan integritas yang kuat, terutama dalam hal membangun etika dan karakter di kalangan siswa, yang akan menjadi pilar dalam menghadapi tantangan globalisasi.

Namun, seiring berjalannya waktu, Kanisius tetap menjalankan misi-misi itu dan mengembangkan fasilitas mereka untuk generasi kedepannya.Contoh yang paling mudah dilihat adalah lapangan sepak bola yang mengalami perubahan signifikan. Terbangunnya gedung inti sekolah atau kata lain gedung tengah, lapangan sepak bola yang dulu luas telah digantikan oleh lapangan sintetis yang lebih kecil setengah dari besar sebelumnya. Meskipun fasilitas baru ini kelihatan modern dan memiliki kesenjangan hidup yang lama, banyak siswa dan alumni memiliki rasa kehilangan akan ruang terbuka yang sebelumnya. Lapangan baru ini membatasi jumlah siswa yang dapat berpartisipasi dalam kegiatan olahraga dan sosial secara bersamaan, berarti kesempatan untuk bersosialisasi, persaudaraan, dan membangun kepemimpinan menjadi lebih terbatas.

Meskipun demikian, terdapat harapan bahwa Kolese Kanisius dapat terus mempertahankan kualitas fasilitas olahraganya.Program olahraga yang beragam, memberikan kesempatan bagi semua siswa untuk berpartisipasi dan mengembangkan hobi mereka masing-masing. Ini juga dapat menjadi solusi sendirinya untuk menjaga semangat sportivitas di antara para siswa. Selain itu, pelibatan alumni dalam mengembangkan fasilitas dan program olahraga bahkan seni pun dapat memberikan ide-ide baru yang berharga dalam menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan karakter siswa.Contoh terakhir yang barus saja dikeluarkan adalah peresmian gym private kanisius dimana siswa dapat melakukan angkat beban untuk melatih kekuatan otot mereka.

Kolese Kanisius telah membuktikan dirinya sebagai lembaga pendidikan yang tidak hanya fokus pada prestasi akademis, tetapi juga pembentukan karakter dan integritas pribadi. Dari masa ke masa, sekolah ini terus menjaga tradisi dan nilai-nilai luhur yang menjadi fondasi kuat dalam menghadapi berbagai tantangan. Meskipun ada beberapa perubahan signifikan dalam fasilitas dan cara sekolah beradaptasi dengan zaman, esensi dari pendidikan di Kanisius tetap tidak berubah.Harapan besar ada pada masa depan, di mana Kanisius terus berkembang dan mempertahankan komitmennya dalam memberikan pendidikan berkualitas tinggi, serta menjadi pelopor dalam pengembangan karakter siswa yang mampu berkontribusi bagi bangsa dan masyarakat luas.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun